Beranda Pendidikan

Mahasiswa Kampus La Tansa Mashiro Diajarkan Bahasa Inggris Oleh Kepala Rutan Rangkasbitung

Mahasiswa Kampus La Tansa Mashiro Diajarkan Bahasa Inggris Oleh Kepala Rutan Rangkasbitung
Ali Andra Harahap, Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung bersama mahasiswa Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La tansa Mashiro Rangkasbitung di Rutan Rangkasbitung, Jalan Multatuli, No. 12, Muara Ciujung Barat, Rangkasbitung, Lebak, Banten. Rabu (29/11/2017).

RANGKASBITUNG, Pelitabanten.com – Mahasiswa dari Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La tansa Mashiro Rangkasbitung mendatangi Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung di Jalan Multatuli, No. 12, Muara Ciujung Barat, Rangkasbitung, Lebak, Banten. Rabu (29/11/2017).

Kedatangan mahasiswa tersebut disambut baik oleh Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung, Ali Andra Harahap.

“Ada sebanyak 26 Mahasiswa mendatangi Rutan Rangkasbitung, mereka ingin belajar bahasa inggris, sekaligus memperkenalkan kondisi rutan dan kegaiatan di dalam tahanan”, ujar Ali Andra Harahap saat dimintai keterangan oleh pelitabanten.com. Kamis (30/11/2017)

Ali Andra Harahap, tidak hanya menjabat sebagai Kepala Rumah Tahanan (Rutan) Kelas IIB Rangkasbitung saja, ia juga aktif sebagai dosen di Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) La tansa Mashiro Rangkasbitung.

Sebelum melakukan kegiatan belajar Bahasa Inggris, Mahasiswa STAI La Tansa Mashiro Rangkasbitung diajak berkeliling untuk mengetahui isi Rutan Rangkasbitung secara umum, dikenalkan dan menyaksikan langsung aktifitas Warga Binaan Pemasyarakatan, mulai dari aktivitas pembinaan, ruang kunjungan, layanan poli klinik, layanan dapur dan masjid pondok Pesantren Al-Maghfiroh yang berada di dalam rutan.

Baca Juga:  Belajar Tatap Muka Juli Mendatang, Dindik Kota Tangerang Tunggu Instruksi

“Dalam metode pembelajaran tentunya yang ingin kita capai adalah substansi pembelajarannya. Selain itu, agar mahasiswa bisa merasakan sarana instropeksi atau mawas diri dengan melihat warga binaan pemasyarakatan dan berempati kepada WBP yang sedang menjalani masa pidana,” ujar Ali Andra Harahap.

Menurutnya, mahasiswa tidak harus belajar normatif saja dalam mendapatkan pengajaran, tentu bisa melakukan metode yang lain, yang terpenting tujuan pembelajaran dan sosialnya dapat tercapai dengan baik.