Beranda Budaya

Pentas Kesenian Nangpiling Gentra Medal Tampil di Festival Desa Kota

Pentas Kesenian Nangpiling Gentra Medal Tampil di Festival Desa Kota
Grup Seni Sunda Gentra Medal menampilkan kesenian nangpiling di Festival Desa Kota, pada 17-19 Januari 2020 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta. (foto istimewa)

Jakarta, Pelitabanten.com – Kesenian Nangpiling merupakan perpaduan antara Kacapi, Suling, Goong, Biola, dan Kendang berasal dari Desa Warungbanten, Kecamatan Cibeber, Kabupaten Lebak tampil dalam rangkaian event Festival Desa Kota yang digagas oleh Sawit Watch bekerjasama dengan Aliansi untuk Desa Sejahtera,pada 17-19 Januari 2020 di Bumi Perkemahan Ragunan, Jakarta.

“Kesenian Nangpiling menampilan tembang-tembang Sunda diiringi alat musik tradisional seperti Kacapi, Suling, Gong, Biola, dan Kendang. Kesenian ini merupakan khas dari Desa Warungbanten,” kata Karyandi selaku pimpinan tim kesenian Nangpiling yang bernama Seni Sunda Gentra Medal.

Dikatakan Grup Seni Sunda Gentra Medal adalah bagian dari Grup Wayang Golek Mekar Asih dimana Karyandi sebagai pimpinan sekaligus dalang. Karyandi menjelaskan bahwa baik Grup Wayang Golek Mekar Asih maupun Grup Seni Sunda Gentra Medal yang menampilkan kesenian nangpiling berada di bawah Yayasan Nanggerang yang ketuanya adalah Jaro Ruhandi, Kepala Desa Warungbanten.

“Kelompok kesenian nangpiling ini bernama grup Seni Sunda Gentra Medal yang berada di bawah grup Wayang Golek Mekar Asih yang manajemennya sekarang diurus oleh Yayasan Nanggerang pimpinan Jaro Ruhandi,” jelas Dalang Karyandi kepada Pelitabanten.com, Minggu (19/1/2019).

Festival Desa Kota yang bertajuk “Membangun Sistem Pangan Berkelanjutan: Inikah Arah Baru Kedaulatan Pangan Indonesia?” menampilkan berbagai macam potensi desa. Desa warungbanten menjadi salah satu desa yang ikut terlibat membawa serta semua warga yang bergiat dalam bidang usaha kreatif mulai dari kesenian seperti seni, Nangpiling, Rengkong, Anglung Buhun Dogdog Lojor, dan juga pengrajin seni anyaman, pembuat gula aren yang mendapat kesempatan beratraksi membuat gula aren di lokasi acara. Tidak ketinggalan pula pengrajin bahan limbah sampah plastik yang dijadikan berbagai macam alat-alat yang menarik.

“Dari desa kami ikut serta berbagai kelompok kesenian dan usaha seni kreatif lainnya seperti rengkong, anglung buhun dogdog lojor, dan juga pengrajin seni anyaman, dan pembuat gula aren juga pengrajin limbah plastik,” ujar Jaro Ruhandi.

Semua warga yang ikut terlibat dalam Festival Desa Kota merupakan bagian dari unikum warga desa Warungbanten yang semuanya menjadi bagian dalam fokus kegiatan peningkatan kesejahteraan dalam BUMDes Dewara yang pada 2019 lalu mendapat pengharagaan dari Menteri Desa PDT sebagai BUMDes Inovatif Terbaik I seluruh Indonesia.

“Bumdes tidak hanya mempengaruhi perputaran ekonomi semata, namun harus mampu meningkatkan rasa kebahagiaan masyarakat desa dan sekitarnya seperti kelompok kesenian yang ada di desa Warungbanten,” kata Jaro Ruhandi.