SERANG, Pelitabanten.com – Dewan Kesenian Banten (DKB) menyatakan keprihatinan yang mendalam atas kasus pemberian hadiah serbet dalam lomba baca puisi Hardiknas (Hari Pendidikan Nasional) yang digelar Dindikbud (Dinas Pendidikan dan Kebudayaan) Provinsi Banten pada Rabu, 2 Mei 2018 lalu.
“Kasus tersebut mendegradasi kemuliaan sastra dan merendahkan martabat penyair. Oleh karena itu, DKB meminta agar pihak penyelenggara acara dari Dindikbud Banten mau menjawab pertanyaan-pertanyaan publik yang resah atas apresiasi pemerintah kepada para pemenang lomba baca puisi,” ujar Chavchay Syaifullah, Ketua Umum DKB dalam siaran pers yang diterima redaksi pelitabanten.com pada Kamis (3/5/2018)
Menurutnya, pertanyaan-pertanyaan lumrah dari publik harus bisa dijawab dengan baik, seperti: Kenapa Dindikbud Banten memberi hadiah berupa serbet? Apa hubungan serbet dan puisi? Apa tidak ada bentuk hadiah yang lebih bermartabat dan bermanfaat bagi pemenang lomba baca puisi? Apakah hadiah serbet itu terjadi akibat ketidaksengajaan?
DKB berharap Dindikbud Banten dapat menjelaskan kronologi kasus tersebut secara bertanggungjawab dan mencari solusi terbaik atas situasi yang memperihatinkan ini. DKB siap menjembatani pihak penyelenggara acara dengan para pemenang, serta beberapa tokoh penyair Banten yang merasa terhina dengan hadiah serbet itu.
“Sebagai bentuk keprihatinan dan apresiasi DKB kepada para pemenang lomba, DKB telah menyiapkan hadiah berupa tropi, uang, dan buku puisi. Kepada para pemenang bisa menghubungi Bapak Gito Waluyo di Sekretariat DKB,” ujar Chavchay Syaifullah