TANGERANG, Pelitabanten.com – Dalam rangka melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi dalam hal fungsi pengajaran, penelitian dan pengabdian masyarakat. Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) STISIP Yuppentek Tangerang, selenggarakan KKL di Kecamatan Neglasari.
Kegiatan KKL yang mengusung tema “Optimalisasi Pemberdayaan Masyarakat Menuju Kelurahan Sejahtera Mandiri” diawali dengan kegiatan pembukaan KKL STISIP Yuppentek sekaligus penyerahan secara simbolis mahasiswa STISIP Yuppentek ke Kecamatan Neglasari di Aula Kecamatan Neglasari, yang dihadiri oleh Ketua STISIP Yuppentek, Bambang Kurniawan; Ketua LPPM STISIP Yuppentek yaitu, Wawanudin dan dibuka secara langsung oleh Sekretaris Camat Negalasari, Ricky Fauzan; serta sambutan dari perwakilan Bappeda Kota Tangerang, Anton Riyanto. Pada hari Jum’at, (24/08/2018).
Dalam sambutannya, Sekretaris Camat Neglasari, Ricky Fauzan menyambut baik Kegiatan KKL STISIP Yuppentek dan mengharapkan mahasiswa mampu memberikan warna tersendiri bagi perubahan masyarakat ke arah yang lebih baik.
“Pemberdayaan masyarakat saat ini terutama di tingkat RW menjadi sorotan Walikota Tangerang yang sinkron dengan program Dinas Sosial yaitu Kampung Sejahtera Mandiri. Tugas mahasiswa diharapkan dapat membantu setiap RW di Kelurahan Neglasari memiliki tema untuk pengembangan potensi kampungnya,” harapnya.
Sementara itu, Ketua STISIP Yuppentek, Bambang Kurniawan, S.Sos,M.Si. berharap bahwa KKL ini dapat menjembatani antara peran STISIP Yuppentek dengan masyarakat dan pemerintah.
“Kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa dirancang sesuai dengan visi dan misi STISIP Yuppentek sehingga memiliki relevansi yang tinggi dengan masyarakat yang sedang giat mengadakan pembangunan dan dalam pelaksanaannya menuntut gagasan dari orang-orang yang berwawasan keilmuwan, ” jelasnya.
Bambang menambahkan bahwa Titik tolak program KKL STISIP Yuppentek adalah bidang Ilmu Pemerintahan dan Administrasi Bisnis.
”Kegiatan KKL diharapkan dapat mengembangkan kepekaan rasa dan kognisi sosial mahasiswa untuk berperan serta terhadap pembangunan masyarakat,” tambahnya.
Selain itu, Bambang berharap melalaui KKL tersebut dapat bermanfaat bagi pemerintah daerah dan masyarakat setempat, serta dapat membantu percepatan proses pembangunan dan membentuk kader penerus kegiatan pembangunan khusunya pembangunan di Kelurahan.
“Tujuan dari kegiatan KKL adalah memberikan pengalaman belajar tentang pembangunan menjadikan lebih deweasanya kepribadian dan bertambah luasnya wawasan, memacu pembangunan masyarakat, dan mendekatkan Perguruan Tinggi kepada masyarakat,” ujar pria berkacamata tersebut.
Hal senada disampaikan oleh perwakilan Bappeda Kota Tangerang, Anton Riyanto yang menyampaikan antusiasme menyambut gembira kegiatan KKL STISIP Yuppentek dilaksanakan di wilayah Kota Tangerang karena kegiatan KKL mampu meningkatakan pengetahuan masyarakat dan kesejahteraan masayarakat.
“Kegiatan KKL ini diharapkan dapat membantu masyarakat mengahadapi permasalahan setidaknya mengidentifikasi permasalahan apa yang dihadapi oleh masyarakat, Informasi tersebut selanjutnya dapat disampaikan kepada Bappeda dan dapat menjadi masukan bagi Bappeda untuk meningkatkan perbaikan untuk kesejahteraan masayarakat,” tukasnya.
Anton menambahkan bahwa Tema KKL STISIP Yuppentek tahun 2018 ini sangat tepat karena selaras dengan salah satu program unggulan yang saat ini dilakukan oleh Pemerintah Kota Tangerang yaitu Program Kampung Sejahtera Mandiri. Kampung ini nantinya diharapkan menjadi kampung yang mampu secara mandiri memenuhi hak dasarnya yaitu sandang, pangan, papan.
Program kampung ini menyasar seluruh masyarakat yaitu sebanyak 985 RW se-Kota Tangerang. Konsepnya adalah one village one product yaitu satu kampung satu produk unggulan. Konsep dasarnya adalah kampung tersebut harus mampu mendata potensi dan permasalahan yang ada yang selanjutnya nanti akan diberikan pelatihan wirausaha dan UMKM oleh seluruh SKPD secara sinergis.
“Tugas mahasiswa yang melakukan KKL ini diharapkan mampu menyelaraskan dengan program kerjanya yaitu meningkatkan kepedulian dan empati terhadap permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Ketua LPPM Stisip Yuppentek, Wawanudin menegaskan Mahasiswa sebagai agen pembaharuan harus mampu memposisikan dan menyesuaikan diri dengan masyarakat selama mengikuti KKL karena mahasiswa dapat berperan sebagai pemberi informasi; sebagai motivator; maupun sebagai fasilitator.
“Peran ini tidak mudah karena permasalahan masyarakat sangat kompleks dan beragam sebagai dampak perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, ” pungkasnya.
Untuk diketahui, Kuliah Kerja Lapangan (KKL) adalah kegiatan intrakurikuler yang dilaksanakan oleh Perguruan Tinggi bagi mahasiswa program S1. Program KKL di TISIP Yuppentek dimasukkan sebagai program akademik dengan bobot 2 SKS yang wajib diikuti oleh seluruh mahasiswa jenjang S1 yang sudah memiliki persyaratan tertentu.
Kegiatan KKL STISIP Yuppentek dilaksanakan mulai tanggal 24 Agustus hingga 23 September 2018 di tujuh Kelurahan di Kecamatan Neglasari yakni Kelurahan Selapang Jaya; Kelurahan
Kedaung Wetan; Kelurahan Kedaung Baru; Kelurahan Neglasari; Kelurahan Karangsari;
Kelurahan Mekarsari; dan Kelurahan Karang Anyar. Peserta yang berpartisipasi dalam
kegiatan KKL STISIP Yuppentek 2018 ini sebanyak 118 mahasiswa yang terdiri 85
mahasiswa dari Ilmu Pemerintahan (IP) dan 33 mahasiswa dari Ilmu Administrasi Bisnis
(ANI). (angri)