Ke Rumah Dunia, Muhajir Effendi: Jangan Percaya Minat Baca Orang Indonesia Itu Rendah

Ke Rumah Dunia, Muhajir Effendi: Jangan Percaya Minat Baca Orang Indonesia Itu Rendah
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendi memberikan cindera mata kepada ketua Forum TBM Pusat di Audiotorium Rumah Dunia, Kamis, (5/10/2017)

SERANG, Pelitabanten.com – Mendikbud Muhadjir Effendy berkunjung ke Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Rumah Dunia. Selain mengunjungi perpustakaan, ia juga melakukan diskusi bersama sekitar 100 para pegiat literasi di Banten.

Pada kesempatan tersebut, Muhadjir Effendy memuji para pegiat literasi di Banten yang ikut membantu pemerintah dalam membudayakan minat baca di masyarakat.

“Ini tempat yang inspiratif. Saya datang karena sudah lama ingin mengunjungi TBM, ada semacam gairah yang tumbuh dari bawah, kesadaran untuk berbagi. Ini adalah kekuatan. Kalau andalkan negara untuk gerakan literasi maka sangat berat” katanya di hadapan pegiat Literasi Banten, Kamis (5/10/2017).

Pada diskusi tersebut, Muhadjir menekankan pentingnya budaya baca. Ia mencontohkan Nabi Muhammad yang diberi wahyu pertama “iqro” padahal Nabi tidak bisa membaca waktu itu.

“Beliau mendapatkan wahyu di Gua Hira. Artinya membaca itu harus penuh perenungan,” ucapnya.

Ketika ditanya soal budaya baca masyarakat Indonesia yang rendah dan menjadi ranking ke 60 dari 61 negara yang disurvei, Mendikbud justru mempertanyakannya.

“Kita tidak boleh serta-merta percaya dengan hal itu,” tegasnya.

Ketua Forum TBM Indonesia Firman Venayaksa yang hadir pada diskusi tersebut mengucapkan terimakasih kepada Mendikbud karena sudah meluangkan waktu untuk datang ke TBM.

“Kehadiran Pak Menteri mengunjungi TBM adalah bukti konkret bahwa negara sangat mendukung kerja-kerja literasi para relawan,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, Mendikbud mendonasikan buku-buku bacaan dan akan memberikan seperangkat komputer untuk perpustakaan di Rumah Dunia. Ia juga menekankan kepada pegiat literasi agar aktif dalam mendampingi desa-desa dalam menginisiasi pendirian TBM.

“Dana desa itu ada untuk pengelolaan TBM juga,” pungkas Bapak Menteri.