Tradisi Piring Kosong, Gaya Ngabuburit Warga Lebaksawo, Cinangka, Kabupaten Serang

Tradisi Piring Kosong, Gaya Ngabuburit Warga Lebaksawo, Cinangka, Kabupaten Serang
Tradisi Pirkos (Piring Kosong) anak-anak remaja Kampung Lebaksawo, Desa Sindanglaya, Kec. Cinangka, Kab. Serang.

SERANG, Pelitabanten.com – Tradisi Piring Kosong adalah kegiatan yang dilakukan anak-anak di kampung-kampung setiap bulan Ramadhan yang sudah menjadi kebiasaan setiap tahun. Seperti juga yang dilakukan anak-anak di Kampung Lebaksawo, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang – Banten.

Seperti layaknya selama bulan Ramadhan, rangkaian kegiatan anak-anak dan para remaja memenuhi masjid untuk melakukan tadarus Al-Qur’an hingga waktu sahur tiba mereka berramai-ramai keliling kampung membangunkan warga untuk makan sahur.

Namun ada tradisi yang unik di kampung Lebaksawo,dimana anak-anak remaja keliling kampung setiap sore sambil Ngabuburit dan membawa piring kosong untuk meminta takjil ke rumah-rumah warga guna disantap bersama saat berbuka puasa.

“Di kampung ini (red. Lebaksawo) kita anak-anak muda selain melakukan tadarus di masjid dan membangunkan sahur, setiap sore kami keliling ke rumah-rumah warga untuk meminta makanan atau takjil, kami biasa menyebutnya “Pirkos” atau piring kosong,” kata Turi, remaja kampung Lebakwangi, Rabu (31/05/2017).

Tradisi Pirkos (piring kosong) terbilang unik, sebab jarang ditemui di kampung-kampung kain. di kampung Lebaksawo, Pirkos dilakukan setiap bulan Ramadhan, dimana anak-anak keliling rumah-rumah warga meminta takjil untuk buka puasa bersama di masjid.

“Pirkos ini kami lakukan agar kita bisa ngabuburit bersama teman-teman, kegiatan ini juga dilakuakan agar mereka bisa berbuka puasa di masjid bersama para sesepuh yang ada di kampung Lebaksawo,” imbuh Turi. (ARS)

Pemerhati dan penikmat musik, bergabung dengan Pelita Banten pada tahun 2017 sebagai Jurnalis