Temu Pisah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lebak Berlangsung Sederhana

Temu Pisah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lebak Berlangsung Sederhana

Lebak, Pelitabanten.com – Temu pisah Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Kabupaten Lebak berlangsung dengan sederhana dan penuh kekeluargaan. Ir. Budi Sugianto sebagai Kepala DPK lama akan bertugas menjadi Staf Ahli Sekda Lebak, dan digantikan oleh Robert Chandra.

“Saya mengucapkan selamat bertugas kepada Bapak Robert Chandra sebagai Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan yang baru. Semoga di bawah kepemimpinannya, DPK Lebak akan lebih baik, dan apa yang sudah dicapai akan lebih ditingkatkan,” ujar Budi Sugianto di halaman Perpustakaan Saidjah Adinda, Senin (11/10/2021).

Dijelaskan antara Budi Sugianto dan Robert Chandra sama-sama menjadi Staf Ahli Bupati di Sekda Lebak. Keduanya sudah tidak asing satu sama lain.

“Saya dengan Pak Robert sudah sangat akrab, saya biasa dipanggil Abah oleh beliau. Kepada seluruh pejabat dan karyawan, saya juga meminta maaf jika ada yang tidak berkenan selama lebih kurang dua tahun saya memimpin DPK Lebak,” imbuhnya.

Sementara dalam sambutannya, Robert Chandra didampingi istri berkesempatan memperkenalkan diri di depan keluarga besar DPK Lebak.

“Ini bukan temu pisah. Tapi menghantar Pak Budi ke tugas yang baru. Kiranya seluruh keluarga besar Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Lebak berkenan menerima kami dan keluarga, dan juga pejabat Sekdis yang baru,” kata Robert Chandra.

Sejak tanggal 4 Oktober 2021, Kepala DPK Robert Chandra dan Sekretaris DPK Wawan Sukmara dilantik oleh Bupati Lebak. Sedangkan Budi Sugianto dilantik menjadi Staf Ahli Bidang Hukum Sekda Lebak.

“Sesuai arahan Bupati, yang akan kami lakukan di minggu pertama adalah konsolidasi internal. Apel kendaraan, roda empat, roda dua kita kumpulkan dan kita perbaiki jika ada yang rusak. Pokoknya, kita berakrab-akrab ria dulu dalam seminggu ini,” tandas Kadis baru.

Dalam sambutannya itu, Robert Chandra menyampaikan prinsipnya tentang kepemimpinan yang menganut kesejahteraan terlebih dahulu sebelum penugasan. Ia juga ingin menyeimbangkan kerja-kerjanya dengan bimbingan rohani.

“Saya penganut kesejahteraan dulu baru penugasan. Kita juga akan menyeimbangkannya dengan bimbingan rohani. Kita harus tahu, kapan kita kerja serius kapan kerja santai. Oleh karena itu, mari tingkatkan moril jangan pernah ragu. Bagi saya, anak buah adalah sebagian dari kehormatan dan harga diri,” pungkasnya.