JAKARTA, Pelitabanten.com – Perpusdes Kuli Maca desa Warungbanten, kecamatan Cibeber, kabupaten Lebak-Banten meraih 5 besar dalam Lomba Perpustakaan Desa/ Kelurahan tahun 2017 yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional bertempat di Hotel Lumire Jl Senen Raya No. 135 Jakarta pada Senin-Rabu (11-13/9/2017).
Undangan sebagai peserta disampaikan setelah sebelumnya dilakukan kunjungan verifikasi ke 15 Perpustakaan Desa/ Kelurahan di Provinsi Banten dan Tim Juri Nasional menyatakan Perpustakaan Desa Kuli Maca Warungbanten memenuhi syarat untuk mengikuti seleksi dan penilaian tahap akhir.
Perpusdes Kuli Maca masuk 5 besar setelah menyisihkan 71.000 perpustakaan desa/ kelurahan dari 34 provinsi di seluruh Indonesia yang dibagi menjadi tiga zona, yakni (1) Zona A wilayah perkotaan terdiri 1. Bandung, 2. Jogjakarta, 3 Bali, 4. Sulawesi Selatan, 5. Jawa tengah. (2) Zona B wilayah pedesaan terdiri 1. Aceh, 2. Bengkulu, 3. Wakatobi, 4. Lubuk Linggau, 5. Perpusdes Kuli Maca desa Warungbanten yang mewakili Banten. (3) Zona C wilayah pelosok daerah terdiri 1. Sulawesi Barat, 2. Maluku, 3. Kalimantan Barat, 4. Nusa Tenggara Barat, 5. Fakfak, salah satu kabupaten di provinsi Papua Barat.
Kepala Desa Warungbanten, Ruhandi yang menjadi peserta dan melakukan presentasi di hadapan juri nasional merasa perlu meminta maaf seandainya keberhasilan yang telah diraih masih belum maksimal.
“Mohon maaf kami belum bisa membawa Banten ke prestasi yg terbaik, kami hanya mampu masuk 5 Besar Nasional dari 34 Provinsi,” katanya, Rabu (13/9/2017).
“Ini bukan akhir, justru PR besar di depan sedang menghadang, ini hanyalah bonus buat kami, kami berjanji akan lebih baik lagi,” imbuhnya.
Dalam acara puncak Grand Final Lomba Perpustakaan Desa/ Kelurahan Tingkat Nasional, Kepala Perpustakaan Nasional, Drs. Muhammad Syarif Bando, MM menyampaikan sambutannya bahwa perpustakaan merupakan amanat UUD 1945.
“Menjadi pustakawan atau siapapun yg bergerak di bidang literasi jangan minder karena sesungguhnya pustakawan itu menjalani amanat UUD 45 dan menjadi pustakawan merupakan tugas mulia,” katanya.
Puncak Grand Final Lomba Perpustakaan Desa/ Kelurahan Tingkat Nasional dimeriahkan oleh penampilan kesenian dan artis terkenal, Project Pop, Nugi, Gita Gutawa dan lain-lain. Ada juga testimoni Najwa Shihab yang menyampaikan Catatan untuk Perpustakaan.
“Masuk 5 besar kami sudah bangga. Semakin semangat lagi kedepannya Pustakawan Kulimaca, Penggiat Literasi, Relawan Kuli Maca, ini hadiah milik kita semua ini membuktikan bahwa ketulusan dan keihlasan dalam membangun desa harus terus berjalan. Terimakasih buat kalian, Penghargaan ini adalah penghargaan buat kalian kami tidak akan seperti ini tanpa kalian dan kedepannya kami akan bekerja lebih baik dari sebelumnya,” ucap Rafik Irawan, relawan Kuli Maca.
Hal senada diungkapkan oleh Jaro Ruhandi sambil mengutip perkataan kepala perpusnas dalam sambutan yang disampaikan semalam.
“Tugas kuli maca bukan untuk mengantarkan menjadi juara (itu hanya bonus) tapi tugas kami adalah ikut serta dalam membangun Indonesia dari pinggiran lewat kerja nyata mengembangkan literasi untuk mencetak generasi yang cinta buku, baca buku dan berbagi buku. Satu peluru hanya dapat menembus satu kepala tapi dengan buku bisa menembus beribu ribu kepala,” pungkas Jaro.