KOTA SERANG, Pelitabanten.com — Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Banten, yang menyesalkan adanya kasus bopong jasad karna ditolak menggunakan mobil Ambulance yang ada di Puskesmas Cikokol Kota Tangerang terhadap Korban Bocah Tenggelam di Sungai Cisadane.
Namun KNPI Banten, menyoroti dan menyesal atas sikap KNPI Kota Tangerang, yang terkesan diam dan cuek saja.
Menurut Ketua DPD KNPI Banten, Muhammad Rano Alfath mengatakan, meski berdalih standar operasional prosedural (SOP), tindakan pihak puskesmas dinilai tidak manusiawi.
“Sangat miris melihat seorang paman menggedong mayat keponakannya yang yatim hanya karena SOP, apa sudah hilang hati nurani dan rasa kemanusian,” ujar Rano melalui sambungan telepon seluler, Minggu (25/8/2019).
Kasus penolakan tersebut pun kini tengah heboh dan viral di berbagai media sosial (medsos).
Menurut Rano, mestinya pihak Puskemas Cikokol, sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan lebih mengedepankan kemanusiaan.
“Namanya pejabat ya pelayan masyarakat, gajinya dibayar oleh pajak masyarakat harus bertindak sebagai pelayan masa bosnya (masyarakat-red) minta tolong ga dilayanin,” kata lugas.
Ia menyayangkan lantaran kasus ini terjadi di Kota Tagerang yang selama ini dicitrakan sebagai Kota Modern, dengan motto berahlakul karimah yang jaraknya berdampingan dengan Jakarta sebagai Ibukota negara Indonesia.
“Lebih parah peristiwa ini terjadi di tengah kota yang selalu membanggakan kotanya sebagai kota modern dengan semua fasilitas modernnya,” cetusnya.
Secara kelembagaan, ucap Rano, KNPI Banten meminta pejabat yang mengatur kebijakan tersebut bertanggungjawab.
“Kalau tidak bisa sebaiknya mundur sebagai bentuk tanggung jawab sosial ke masyarakat,” katanya.
Sementara, dirinya juga telah menginstruksikan KNPI Kota Tangerang untuk melakukan advokasi terhadap kasus tersebut.
“Saya sudah meminta KNPI Kota tidak diam saja. Harus sensitif terkait hal kemanusian seperti ini dan harus bisa mengawal serta tidak takut mempertanyakan kebijiakan pemerintah daerah yang tidak pro masyarakat,” tandasnya.
Sementara, menanggapi adanya intruksi yang dilayangkan terhadapnya Uis Adi Dermawan, Ketua KNPI Kota Tangerang Saat di konfirmasi Pelitabanten.com melalui pesan Whatsappnya menyampaikan jika pihaknya sudah menerima intruksi tersebut dan siap bergerak.
“Ya saya sudah mendapat intruksi dari DPD KNPI Banten untuk mengadvokasi hal tersebut. Rencananya besok pagi kami akan ke rumah korban,” terang Uis Adi, Ketua DPD KNPI Kota Tangerang.
Menurut Uis, peristiwa ini terjadi kemarin. Sedari awal pihaknya mengaku sudah bergerak dengan melakukan klarifikasi ke dinas terkait.
“Jelas ini menjadi perhatian, kita juga tidak diam. Namun kami lebih mengedepankan cara-cara elegan dan tabayyun,” ungkapnya.
Dirinya pun berharap kedepan peristiwa ini tidak terjadi lagi, apalagi di Kota yang dikenal sangat perduli dengan bidang kesehatan. Instansi terkait, Dinkes maupun pelayanan kesehatan masyarakat di wilayah harus lebih sigap lagi dalam melayani warga.
“Pak Walikota sudah datang berkunjung dan akan berikan sanksi serta evaluasi pelayanan ambulan di puskesmas. Kami akan kawal prosesnya dan kami berharap masyarakat juga tetap menjaga kondusifitas Kota Tangerang,” tutupnya.