LEBAK, Pelitabanten.com – Sebagai institusi pendidikan Islam yang khas Indonesia, Pesantren dituntut untuk mampu menghadapi perubahan zaman. Pesantren tidak lagi hanya mendidik santri dengan pendidikan Islam berbasis kitab kuning, namun juga pendidikan yang berorientasi pada kebutuhan berbasis masyarakat dan dapat mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Demikian disampaikan Ace Hasan Syadzily, Anggota DPR RI Fraksi Partai GOLKAR, dalam orasi ilmiahnya pada acara pelepasan Santri Pondok Pesantren “Qatratul Falah, Cikulur, Lebak, Banten, Ahad (14/05/2017).
Menurut Anggota Komisi II DPR RI, Pesantren harus mampu beradaptasi dengan perubahan sosial budaya masyarakat dengan menawarkan sistem pendidikan yang modern, mampu mengintegrasikan antara ke-Islam-an dan kemajuan ilmu pengetahuan. “Jika tidak mampu melakukan adaptasi, sulit bagi pesantren untuk bisa survive” kata Wakil Sekjen DPP Partai GOLKAR ini.
“Tantangan yang dihadapi santri berbeda saat ini dengan para pendahulu sebelumnya. Revolusi teknologi telah mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat. Kita telah berada dalam pusaran globalisasi yang menuntut adanya daya saing” kata Politisi yang berasal dari Pandeglang ini.
Namun Ace tetap berpesan agar Pesantren tidak kehilangan jatidirinya sebagai pemelihara tradisi keilmuan Islam yang bercirikan rahmatal lil alamin. Pesantren harus tetap mengajarkan Islam yang ramah dan moderat sebagaimana yang telah ditunjukkan para ulama terdahulu.
Dalam acara tersebut, Pesantren Qatratul Falah meluncurkan 3 buah buku “Nasehat Untuk Santri”, “Fiqh Keseharian” dan “Kerahmatan Islam” hasil karya KH Ahmad Syatibi Hambali, Dr. K. Nurul Huda Maarif dan Muhammad Yusuf.
Pondok Pesantren Qatratul Falah Cikulur Lebak ini dipimpin KH Ahmad Syatibi Hambali yang juga Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kab Lebak. Pesantren ini telah melepaskan ke-18 santrinya yang lulus pada jenjang pendidikan SMA yang dipimpin Kyai Aang Abdurrahman.
Pada acara tersebut Kyai Aang Abdurahman menyatakan bahwa Pesantren ini telah mengajarkan Tahfidz al-Quran untuk para santrinya. Menurut Kyai muda ini, diharapkan alumni Qatratul Falah ini dapat hafal al-Quran setelah menyelesaikan pendidikannya.