Tahun 2019, Lakalantas di Kota Tangerang Melonjak

Tahun 2019, Lakalantas di Kota Tangerang Melonjak
Sumber Unit Lakalantas Polres Metro Tangerang Kota. Foto Iwan K. Halawa Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Di tahun 2019, angka kecelakaan lalulintas (Lakalantas) di wilayah hukum Polres Metro Tangerang Kota melonjak dari tahun sebelumnya.

Kenaikan ini sebesar 22%. Dimana jumlah data kecelakaan di tahun 2019 yakni sebanyak 546 kejadian dengan korbang meninggal dunia 40 orang, sedangkan sebelumnya tahun 2018 sebanyak 447 kasus l.

Data kejadian tersebut dihimpun Pelitabanten.com melalui Kanit Lakalantas Polres Metro Tangerang Kota Ipda Heri Kristianto saat ditemui dikantornya, senin (30/12/2019) siang.

“Data tersebut berdasarkan hasil rekap yang berhasil dikumpulkan hari ini sehari sebelum penghujung tahun 2019 periode Januari hingga Desember,” ujarnya.

Kanit Lakalantas Polres Metro Tangerang Kota Ipda Heri Kristianto. Foto Pelitabanten.com

Data kecelakaan ini sudah hampir sepenuhnya masuk karena tinggal satu hari kedepan dan mudah-mudahan tidak ada lagi kejadian dan penambahan.

Heri menjelaskan bahwa kenaikan presentasi grafik tersebut diambil dari perbandingan data yakni selama tahun 2019 jumlah korban 655 dengan rincian 40 meninggal dunia, 257 luka berat dan 403 luka ringan. Sedangkan 2018 jumlah korban 599 diantaranya 27 meninggal dunia, 209 luka berat, 363 luka ringan.

“Korban pun masih didominasi kendaraan roda dua karena kelalaian pengendara yang kurang mengindahkan berbagai himbauan dalam berlalulintas, untuk roda 4 masih bisa terbilang sedikit dan bisa terhitung,” lanjutnya.

Roda dua seringkali menjadi korban lantaran tidak memperhatikan keselamatan terutama saat berpindah jalur memasuki jalur cepat tidak memperhatikan kendaraan dibelakangnya.

“Di jalan-jalan protokol jalur sebelah kanan untuk kendaraan roda empat, nah kebanyakan kejadiannya saat berpindah pengendara roda dua tidak memperhatikan kecepatan kendaraan disebelahnya bahkan kadang lupa menyalakan lampu sein sehingga terjadi tabrakan,” terangnya.

Hal-hal seperti ini masih banyak ditemukan anggota saat melakukan olah TKP di lokasi kejadian berdasarkan keterangan para saksi

Lebih jauh Ipda Heri yang juga baru menjabat 3 bulan sebagai Kanit Lakalantas menuturkan bahwa pihaknya terus memberikan himbauan agar kejadian yang sama bisa menurun/tidak terulang dengan memasang berbagai spanduk dibeberapa titik strategis terkait safety riding atau keamanan, keselamatan dalam berlalulintas.

“Dibeberapa titik rawan kecelakaan akan dilakukan upaya penjagaan seperti dengan memasang garis kejut, penerangan maupun rambu-rambu lalulintas akan di prioritaskan, sehingga bisa meminimalisir kejadian yang sama berulang,” ungkapnya.

“Dengan stakholder terkait dalam hal ini Dishub juga telah berkoordinasi dan sudah berjalan. Terkait jalan yang gelap, jalan berlubang kita juga sudah koordinasi dengan pihak PU (Pekerjaan Umum) Kota Tangerang telah melakukan permohonan melalui surat sudah kita sampaikan,” terang Ipda Heri.

Untuk angkutan bertonase besar juga telah dilakukan beberapa upaya dengan memanggil para pengusaha agar tertib jam operasional seperti yang telah ditetapkan.

“Dibeberapa titik telah dipasang portal yang dibuka tutup untuk meminimalisir kendaraan dump truk yang melintas di luar jam operasional. Bahkan beberapa unit yang masih membandel dilakukan tindakan tegas berupa tilang hingga penyitaan unit,” tegasnya.

Heri juga terus menghimbau kepada masyarakat agar tetap memperhatikan keselamatan dalam setiap aktifitasnya, sehingga terhindar dari berbagai hal yang tidak diinginkan.