Camat Sepatan Dan Pakuhaji Gelar Musyawarah, Pemukiman Warga Terendam Banjir

Camat Sepatan Dan Pakuhaji Gelar Musyawarah, Pemukiman Warga Terendam Banjir
Camat Sepatan dan Camat Pakuhaji Kepala Desa kayu Agung Saat di wawancara Oleh Awak Media, Foto Pelitabanten.com

KABUPATEN TANGERANG,Pelitabanten.com-Camat Sepatan Supriyatna bersama Camat Pakuhaji Asmawi menggelar musyawarah Saluran irigasi di desa kayu agung yang tertutup Urugan tanah yang berdampak banjir pada pemukiman warga kampung dato, Kelurahan Pakuhaji, Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang,

Kegiatan yang bertempat di kantor desa kayu agung kecamatan Sepatan ini di hadiri Camat Sepatan Supriyatna, Camat Pakuhaji Asmawi, Wakapolsek Sepatan Budianto, perwakilan Danramil Sepatan, Perwakilan Dinas (DBMSDA) Kabupaten Tangerang dan Perwakilan warga Dato.

Camat Sepatan Supriyatna mengatakan kegiatan musyawarah ini merupakan bagian dari tindak lanjut pihaknya bersama pemerintah kecamatan Pakuhaji untuk mencari solusi terkait keluhan warga yang terdampak banjir imbas dari tertutupnya saluran irigasi oleh tanah urugan.

“Sebelum melakukan penanganan tersebut tadi pihak Bina marga sudah cek langsung kelokasi untuk memastikan ada saluran atau tidak, karena yang namanya saluran irigasi itu tercatat aset milik pemerintah, baik pemerintah desa, kecamatan maupun Kabupaten Tangerang” Kata Camat Sepatan Supriyatna, Senin (6/2/2023).

Kendati demikian Supriyatna memastikan berdasarkan pengakuan dari beberapa pihak saluran irigasi yang tertimbun urugan tanah itu benar adaanya. Pihaknya bersama pemerintah kecamatan Pakuhaji akan segera melakukan penanganan keluhan banjir yang di alami warga.

“Kami pemerintah kecamatan Sepatan akan segera mengirimkan surat kepada dinas Bina marga kabupaten Tangerang agar keluhan warga kampung dato kelurahan pakuhaji ini segera terselesaikan dan rumah mereka tidak lagi kebanjiran” tegasnya.

Sementara Camat Pakuhaji Asmawi mengungkapkan rasa keprihatinannya atas musibah banjir yang sudah 2 Minggu itu terlebih banyak rumah warga kampung dato kelurahan Pakuhaji hanya berpondasikan bata merah bahkan nyaris tidak berpondasi.

“Saya khawatir ini akan memberikan dampak lebih buruk lagi bagi warga kita makannya kita harus mencari solusi lebih cepat dan terarah” kata Asmawi.

Lebih lanjut Asmawi mengatakan berdasarkan pengamatan pihaknya di lapangan ia menegaskan perlunya ada perencanaan yang signifikan terkait penanganan banjir tersebut baik jangka pendek dan jangka selanjutnya.

“Yang bisa kita lakukan melihat kondisi alam seperti ini tidak ada cara lain yang bisa kita lakukan saat ini selain kita melakukan penyedotan dengan menggunakan diesel meski tidak terlalu banyak mengurangi banjir tapi minimal ada upaya untuk melakukannya” katanya.

Asmawi berharap kepada dinas Bina Marga Kabupaten Tangerang dan dinas terkait lainnya untuk bersama-sama mencari jalan keluarnya untuk mengatasi permasalahan tersebut sehingga bisa di selesaikan secara permanen.

“Saya sendiri mengetahui nya tidak ada sejarahnya kampung dato ini banjir karena kalau di lihat juga di letak geografinya kampung dato itu berada di tengah-tengah sawah jadi sangat mustahil untuk banjir, setelah musyawarah ini kami pastikan segera melakukan penanganannya” pungkasnya.

 

Source: Portal Desa.com