TANGERANG SELATAN,Pelitabanten.com –Pemerintah Kota Tangerang Selatan kembangkan destinasi wisata melalui gerakan Bersih, Indah, Sehat dan Aman atau BISA. Gerakan ini merupakan inovasi dari Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur serta Tata Kelola Destinas Pariwisata Berkelanjutan. Kegiatan BISA dilakukan di Jalatreng, Setu, Minggu (30/8).
Walikota Tangsel, Airin Rachmi Diany menjelaskan bahwa situasi covid-19 menghambat beberapa pembangunan termasuk di sektor pariwisata. Pemerintah diminta berinovasi dalam proses pembangunan ini dengan banyaknya keterbatasan.
“Tangsel sendiri, banyaknya wisata berasal dari sektor wisata buatan, salah satunya adalah jalatreng ini,” ujar Airin.
Dalam masa kepemimpinannya, Airin memiliki fokus untuk membangun civic center yang disebar di seluruh Kecamatan di Kota Tangsel. Misalnya di Serpong ada Taman Kota I, kemudian Tandon Ciater, Tandon Nusaloka, Tandon Pondok Jagung dan sebagainya.
Di setiap kecamatan, civic center yang dibuat memiliki fungsi yang berbeda. Misalnya Taman Kota II yang memang dibuat sebagai tenpat berkumpul masyarakat. Kemudian di Serpong serta Ciputat yang dibuat untuk berolahraga. Sementara Ciputat Timur yang Desember ini akan diresmikan akan berfokus pada pusat kebudayaan Kota Tangsel.
Airin menjelaskan bahwa dalam masa pandemi ini pemerintah terus melakukan berbagai macam perbaikan. Agar nanti pada saat Presiden RI menentukan bahwa tempat wisata sudah bisa beroperasi. Maka pariwisata di Kota Tangsel bisa lebih baik memberikan pelayanan kepada masyarakat.
“Jadi sekarang ada nggak ada Covid memang harus bersih, indah, sehat dan aman,” kata ibu dua anak tersebut.
Kemudian Anggota DPR RI Komisi X Hetifah Sjaifudin menjelaskan bahwa seluruh fasilitas Pariwisata di Kota Tangsel harus memenuhi standar. Sehingga dirinya berpesan kepada Kepala Dinas Pariwisata memerhatikan ini.
“Jadi Pak Kadis tolong perhatikan toilet-toiletnya, airnya mengalir dan bersih, tempat cuci tangan, washtafel,” kata dia.
Dia menambahkan bahwa dengan pariwisata Indonesia harus segera bangkit dan memulihkan keadaan. Beradaptasi dengan apa yang terjadi. Dengan begitu pergerakan ekonomi segera membaik seperti apa yang diharapkan.
Pun dengan Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Hari Santosa yang mengatakan bahwa pariwisata di Indonesia harus segera bangkit. Mengingat menurunnya jumlah wisatawan yang datang ke Indonesia. Sehingga kemudian harus ada inovasi yang dilahirkan untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan jumlah wisatawan di era normal baru.
Sama halnya dengan Dirut Tata Kelola Destinasi Pariwisata Berkelanjutan, Indra Hi Tua yang menjelaskan bahwa program ini tidak hanya berhenti di Kota Tangsel saja. “Nanti akan kami pastikan selurub Daerah besa memanfaatkan gerakan BISA ini untuk meningkatkan kualitas pariwisata daerahnya masing-masing,” ujar dia.(red/hms)