TANGERANG, Pelitabanten.com – Prodi Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDKOM) Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menggelar Seminar Nasional dengan tema “Kompetensi Multikultural Bagi Pekerja Sosial Profesional” di Auditorium Utama Harun Nasution, Kamis (20/4/2017).
Acara ini merupakan kerjasama antara prodi Kesejahteraan Sosial UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dengan Ikatan Pendidikan Pekerjaan Sosial (IPPSI). Dalam Seminar Nasional tersebut juga digelar workshop pengembangan Kurikulum Perguruan Tinggi (KPT) Prodi Ilmu Kesejahteraan Sosial.
Hadir sebagai Keynote Speech adalah Menteri Sosial Republik Indonesia Khofifah Indar Parawansa dengan narasumber Prof. Mas’ud Said, Dr. Kanya Eka Santi, Dr. Endrotomo, dan Dr. Arif Subhan, MA yang dimoderatori oleh Siti Napsiyah, MSW.
Menteri Khofifah menyampaikan, profesi pekerja sosial merupakan profesi garda terdepan di Kementerian Sosial untuk membantu program pemerintah dalam memberikan pelayanan sosial kepada masyarakat.
“Terutama bagi keluarga dan masyarakat yang mengalami masalah psikososial dan masalah sosial lainnya. Oleh karena itu, dalam bekerja dengan masyarakat yang sangat multikultur seperti di Indonesia, maka perguruan tinggi sebagai penyelenggara pendidikan pekerjaan sosial diharapkan dapat membekali kompetensi multikultural,” kata Khofifah.
Sementara itu, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Dede Rosyada, menyampaikan bahwa pihaknya sangat berharap kepada Prodi Kesejahteraan Sosial agar mampu mencetak para calon pekerja sosial profesional yang handal dan memiliki kompetensi muktikultural, kompetensi sosial, dan kompetensi spiritual.
Seminar ini dihadiri oleh sekitar 400 peserta yang terdiri dari para ketua program studi kesejahteraan sosial anggota IPPSI seluruh Indonesia, Dinas Sosial DKI Jakarta, Kepala Panti Sosial dan Kepala lembaga pelayanan sosial berbasis LSM di Jakarta sebagai mitra lembaga Prodi Kesejahteraan Sosial, dosen dan mahasiswa FIDKOM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, serta tamu undangan lainnya.