Beranda News

Penumpang KA Jarak Jauh Wajib Pakai Pelindung Muka

Penumpang KA Jarak Jauh Wajib Pakai Pelindung Muka
Ilustrasi (Istimewa)

JAKARTA, Pelitabanten.com – Kementerian Perhubungan menegaskan, dalam tambahan transisi normal baru, penumpang kereta jarak jauh atau antarkota diwajibkan memakai pelindung muka (face shield).

Direktur Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan Zulfikri mengatakan, berdasarkan Surat Edaran Kemenhub No 14/2020, pemerintah meningkatkan kapasitas kereta antarkota menjadi 70 persen pada Fase 2 atau masa pembatasan bersyarat.

Dengan peningkatan kapasitas tersebut, pemerintah juga menambah protokol kesehatan bagi penumpang yang melakukan perjalanan jarak jauh.

“Khusus untuk kereta antarkota, operator harus menyediakan ‘face shield’. Dengan menambah kapasitas 70 persen, artinya dimungkinkan penumpang itu duduk berdampingan, sehingga protokol kesehatan harus kita tambah, ini wajib disediakan operator,” kata Zulfikri dalam diskusi di Jakarta, Sabtu (13/6).

Dalam protokol tambahan, menurut dia, penumpang tidak hanya wajib menggunakan masker, tetapi juga mengenakan pakaian lengan panjang. Protokol ini tidak hanya berlaku saat penumpang menggunakan kereta jarak jauh saja, tetapi juga pada kereta rel listrik (KRL) dalam kota.

Baca Juga:  Ketua DPRD Kota Serang Sebut Wajar IPM Tangerang Tinggi Karena Banyak Mall

Khusus kereta jarak jauh, penumpang yang melakukan perjalanan juga harus dinyatakan sehat dengan mengantongi surat bebas , yang dilengkapi dengan hasil tes () atau Polymerase Chain Reaction (PCR), atau surat kesehatan dari sakit.

itu, PT Kereta Api (KAI), selaku operator kereta jarak jauh siap menyediakan pelindung muka (face shield) kepada penumpang secara .

“Untuk kereta jarak jauh, fasilitas ‘face shield’ yang kita berikan itu gratis. Jadi kami akan berikan pada saat para penumpang kami siap menaiki kereta,” kata Direktur Utama PT KAI Didiek Hartantyo.

Selain menyediakan pelindung muka, KAI sebaga operator juga diwajibkan menyediakan ruang isolasi untuk mengantisipasi jika penumpang terpapar virus dalam perjalanan.

Kemudian, Kemenhub juga mewajibkan operator untuk memisahkan penumpang di atas 50 tahun dengan menyediakan rangkaian khusus, mengingat orang dengan usia tersebut sangat berisiko tinggi jika terpapar COVID-19.

Baca Juga:  Sambut Hari Kemerdekaan, Kepala Desa Cirarab Bakal Gelar Perlombaan Edukatif

Terakhir, petugas operator KA jarak jauh juga wajib melakukan pengecekan suhu tubuh secara berkala, terutama pada perjalanan di atas 3 jam.

“Karena perjalanan cukup panjang, bisa sampai 10 jam, ini setiap tiga jam sekali akan dilakukan pengecekan suhu tubuh,” kata Zulfikri.