Beranda News

Jum’at (27/5/2016) Pukul 16.18 WIB Posisi Matahari Tepat di Atas Ka’bah

Jum’at (27/5/2016) Pukul 16.18 WIB Posisi Matahari Tepat di Atas Ka’bah
Illustrasi posisi matahari di atas ka'bah. Waktu yang tepat untuk mengecek dan memperbaiki arah kiblat.

Pelitabanten.com – Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama RI membuat rilis terkait rashdul kiblat, tanggal 27 Mei 2016. Pihak Dirjen Binmas Islam meny‎ampaikan kepada kaum muslimin di Indonesia, pada Jumat (27/5/2016) pukul 16.18 WIB/17.18 WITA, matahari tepat melintas di atas Ka’bah.

Sehingga, bayang-bayang benda yang berdiri tegak lurus di mana saja, akan mengarah luruh ke Ka’bah. Bagi ‎yang ingin memperbaiki arah kiblat, agar disesuaikan dengan arah bayang-bayang benda tersebut.

Jum’at (27/5/2016) Pukul 16.18 WIB Posisi Matahari Tepat di Atas Ka’bah
Illustrasi posisi matahari di atas ka’bah. Waktu yang tepat untuk mengecek dan memperbaiki arah kiblat.

Namun, rilis yang ditandatangani Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah, Muhammadiyah Amin itu menyampaikan beberapa hal yang perlu diperhatikan.

Pertama, pastikan benda-benda yang menjadi patokan harus benar-benar berdiri tegak lurus, kedua permukaan dasar harus benar-benar datar dan rata serta ketiga jam pengukuran harus disesuaikan dengan BMKG, RRI dan Telkom.

‎Menindaklanjuti persoalan di atas, Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) membenarkan bahwa pada pekan ini, matahari akan berada tepat di atas kota Makkah atau di atas Ka’bah di Masjidil Haram.  Kepala Lapan Thomas Djamaluddin menjelaskan,   matahari akan berada di atas Mekah pada Jumat 27 Mei 2016 siang hari, atau pada Jumat 27 Mei 2016 pukul 16.18 WIB. 

Momentum itu, kata dia, bisa dimanfaatkan bagi umat Islam di Indonesia untuk menentukan dan memperbaiki arah kiblat.”Ini saat paling mudah untuk tentukan arah kiblat. Mengoreksi bukan mengubah arah kiblat,” kata Thomas, Kamis (26/5/2016).

Thomas melanjutkan, matahari pun akan melintasi Makkah pada siang hari selama dua kali dalam periode satu tahun.  Dua momentum itu, lanjut dia, terjadi pada 27 atau 28 Mei pukul 16.18 WIB dan 15 atau 16 Juli pukul 16.27 WIB.”27 Mei atau 15 Juli dipakai dalam periode tahun pendek sedangkan 28 Mei dan 16 Juli dipakai untuk tahun kabisat seperti pada 2016 saat ini,” ujar Thomas.

Thomas menambahkan, umat Islam bisa mulai mengukur dan memverifikasi arah kiblat sebelum dan sesudah tanggal tersebut. Pengukuran arah kiblat, kata dia, bisa dilakukan juga lima menit sebelum dan sesudah dari ketentuan waktu tersebut.

“Jadi mulai hari ini 26 sampai 30 Mei, bisa digunakan untuk koreksi arah kiblat dari bayangan Matahari antara 16.13-16.23 WIB,” kata Profesor lulusan program Doktor Astronomi Universitas Kyoto, Jepang.