![Emak-emak Korban Gusuran JORR II Ngamuk Minta Ketemu Wali Kota Tangerang, Penjagaan Jebol Emak-emak Korban Gusuran JORR II Ngamuk Minta Ketemu Wali Kota Tangerang, Penjagaan Jebol](https://www.pelitabanten.com/wp-content/uploads/2020/12/IMG_20201214_160730-640x381.webp)
KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Puluhan Emak-emak dan anak-anak Korban penggusuran proyek infrastruktur jalan Tol JORR II, Kelurahan Jurumudi, Kecamatan Benda, Kota Tangerang, melakukan aksi unjuk rasa di pusat pemerintahan kota Tangerang.
Aksi emak-emak tersebut sempat berlangsung ricuh karna massa berupaya memaksa merangsek masuk untuk bertemu Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah. Senin, (14/12/2020).
Penjagaan aparat keamanan jebol oleh upaya paksa emak-emak yang histeris, hingga mereka berhasil masuk aula pemkot. Namun tetap tidak berhasil bertemu Wali kota yang dicarinya.
Para emak-emak dan anak-anak korban penggusuran itu menangis histeris berteriak, lantaran terjadi adu mulut antara aparat keamanan Satpol PP dibantu Kepolisian di pelataran lobby gedung pemkot Tangerang itu.
Pantauan Pelitabanten.com, sebelumnya para emak-emak tersebut terlebih dahulu melakukan orasi di depan gerbang kantor pusat pemerintahan kota Tangerang.
Salah seorang emak-emak dalam orasinya menyindir Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah yang tidak pernah menemui para korban pergusuran tol JORR II. Pekikan suara emak-emak menyatakan Wali Kota sebagai bapak mereka hanya mau menemui warga saat membutuhkan suara dalam pemilu lalu.
“Jangan datang saat mau pemilihan saja, kami datang mau mengadu bapak.. tapi kenapa bapak (Walikota) tidak mau menemui kami Warga bapak sendiri,” teriak sang emak dalam orasinya.
Dikatakan warga itu, kasus ini sudah lama berlangsung, namun tidak sedikitpun pemerintah daerah membantu warga menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Karna diketahui, puluhan rumah warga dieksekusi pengosongan oleh Pengadilan Negeri kelas 1 A Tangerang sejak (1/9/2020) lalu.dan Aksi mereka dilakukan cukup beralasan, warga berharap Wali Kota Tangerang turut andil dalam menyelesaikan permasalah ganti rugi atas tanah mereka yang digusur untuk infrastruktur jalan Tol JORR II.
“Kasus kami sudah terlalu lama, seharusnya bapak harus andil ketika kami ada masalah. Bapak jangan tutup telinga, tutup mata,” ujar warga.
![](https://www.pelitabanten.com/wp-content/uploads/2020/12/IMG_20201214_160452-scaled.webp)
Dalam kesempatan tersebut, advokasi warga, Hilman mengatakan, pihaknya akan tetap bertahan di halaman pusat pemerintahan Kota (Puspemkot) Tangerang, sampai Wali kota Arief R Wismasyah menemui warga dan berjanji untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi.
Warga sudah siap dengan segala peralatan untuk bertahan menginap di depan kantor wali kota tersebut dengan membangun tenda posko kemanusiaan dan rencananya aksi akan dilakukan selama satu Minggu lamanya.
“Aksi ini akan terus berlanjut dari tanggal 14 Desember hingga 18 Desember 2020, kami akan bertahan sampai ketemu Wali Kota, namun apabila Wali Kota menemui hari ini kemungkinan besar akan bubar, setelah mendengar janji wali kota menyelesaikan masalah ini,” kata Hilman.
Warga menuntut Pemkot untuk segera mengambil sikap kepada siapa Pemkot berpihak, ke warga atau pengembang.
Sebagai informasi, saat ini kasus penggusuran warga di Kecamatan Benda tersebut saat ini telah masuk dalam mediasi di PN Tangerang, terkait gugatan harga konsinyasi.