SERANG, Pelitabanten.com – Sekumpulan masyarakat yang tergabung dalam puluhan Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Muspika Jawilan serta Kepala Desa Kareo, kabupaten Serang, Banten melakukan unjuk rasa memprotes pengibaran bendera merah putih bertuliskan Kenda di antara warna merah dan tulisan jenis mandarin yang artinya Kenda oleh perusahaan PT Kenda Rubber Indonesia.
Aksi demonstrasi warga setempat sempat dihadang pihak keamanan perusahaan PT Kenda Rubber Indonesia hingga akhirnya terjadi adu mulut. Para demonstran menilai adanya bendera merah putih bertuliskan mandarin sebagai bentuk tindakan penghinaan Lambang Negara Indonesia.
“Kami meminta agar perusahaan yang jelas-jelas telah menghina dan melecehkan lambang negara harus ditindak tegas, dan hal ini akan kami laporkan ke pihak kepolisian,” kata Usman, salah satu demonstran di lokasi. Rabu (25/1/2017)
Selain itu, para Muspika Jawilan, serta Kades Kareo, yang didampingi petugas kepolisian langsung menemui pihak perusahaan untuk menjelaskan maksud dan tujuan dipasangnya bendera tersebut, dan melakukan mediasi dengan pihak perusahaan.
Sementara itu, Siti Rodiah, selaku Manajemen PT. Kenda Rubber Indonesia mengatakan bahwa pemasangan tersebut atas perintah atasannya, dan tidak ada niat untuk melecehkan Lambang Negara, apalagi negaranya sendiri.
“Saya tidak tahu jika itu termasuk dalam pelecehan lambang Negara, atas itu kami selaku perusahaan meminta maaf, dan janji tidak akan memasang bendera itu lagi,” katanya.
Dari informasi yang didapat, bendera yang bertuliskan bahasa China tersebut telah dinaikkan di atas tiang depan gerbang perusahaan sejak tanggal 7 Januari 2017 dan saat ini pemimpin perusahaan Direktur Mr. Tseng Sheng Tun sedang berada di Taiwan.
Bendera merah putih yang bertuliskan KENDA di bagian warna merah, dan warna putih bertuliskan huruf mandarin yang artinya KENDA RUBBER langsung diturunkan dan disimpan langsung oleh pihak perusahaan.