LEBAK, Pelitabanten.com – Upaya pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) yang dilakukan Pemkab Lebak terus dioptimalkan sehingga kegiatan itu diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat Lebak. Hal tersebut diungkapkan oleh Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten Lebak, Omas Iriawan, “Melalui sosialisasi dan promosi kini UMKM tumbuh dan berkembang”, katanya di Lebak. Senin (13/3/2017).
Pemerintah daerah berkomitmen untuk meningkatkan pelaku UMKM agar menjadi penggerak perekonomian masyarakat sehingga dapat menyerap lapangan pekerjaan. Selain itu juga dapat mengendalikan dan membantu pengentasan kemiskinan. Perkembangan UMKM di Kabupaten Lebak tumbuh di 28 kecamatan, bahkan dari tahun ke tahun semakin bertambah karena permintaan pasar cenderung meningkat. Saat ini, jumlah UMKM tercatat 49.686 unit dari sebelumnya 49.400 unit usaha. “Kami yakin kehadiran UMKM memberikan dampak positif terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat Lebak”, katanya menjelaskan.
Menurut Omas, pemerintah daerah kini mengoptimalkan kegiatan sosialisasi dan promosi agar pelaku UMKM berkembang di masyarakat. Kegiatan sosialisasi itu bertujuan menyampaikan informasi kepada pelaku UMKM karena adanya sejumlah perusahaan BUMN yang memberikan penguatan modal diantaranya BRI melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR) juga PT Pos, PT Telkom, BPR dan Program Bantuan Kemenkop.
Selain itu juga upaya promosi diantaranya melakukan kerjasama dengan Pemerintah Serang, Pandeglang, Tangerang, Bandung dan Bogor. Begitu juga seluruh pelaku UMKM dilakukan verifikasi dan validasi data perkelompok, termasuk jenis barang yang digeluti oleh UMKM tersebut. “Kami terus medorong agar pelaku UMKM berkembang sehingga menyumbangkan pertumbuhan ekonomi masyarakat”, ujarnya.
Pelaku UMKM bergerak di berbagai bidang usaha antara lain kerajinan tangan, anyaman bambu dan pandan, makanan olahan tradisional serta makanan pengolahan ikan. Nilai investasi modal pelaku UKM itu mulai Rp 2 juta hingga Rp 20 juta. Pemerintah daerah terus membina untuk meningkatkan kualitas produksi melalui pengemasan, label halal, sertifikasi, hingga pemasangan barkot. Pihaknya juga fokus pada upaya peningkatan sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan magang ke beberapa daerah untuk menambah kompetensi keahlian perajin. “Kami melakukan sosialisasi dan promosi guna melahirkan klaster-klaster usaha baru dan menjadikan andalan ekonomi masyarakat,” ujarnya menjelaskan.
Pelaku UMKM di Kab. Lebak terus berkembang setelah Pemerintah Daerah gencar melakukan promosi dan sosialisasi. Anah (55) seorang warga Desa Rangkasbitung Timur, Kecamatan Rangkasbitung, Kabupaten Lebak-Banten, mengaku kewalahan melayani permintaan konsumen. Konsumen pelaku usaha kerajinan anyaman pelapah kelapa sawit ini berasal dari berbagai daerah di Provinsi Banten, Jawa Barat dan DKI Jakarta. Sementara Asep Shopyan (35) pengrajin souvenir khas Lebak yang tinggal di Kampung Ampera, Kec. Sajira Kab. Lebak, mengaku kekurangan modal usaha manakala pemesanan datang dari beberapa konsumen dengan jumlah yang cukup besar yang terkadang dalam waktu bersamaan. (Dikutip dari antaranews.com)