TANGERANG, Pelitabanten.com – Pertahana Ahmed Zaki Iskandar yang berpasangan dengan Mad Romli (Zaki-Romli) dalam pilkada 2018 Kabupaten Tangerang, Banten, mengharapkan di Kecamatan Pasar Kemis dibangun kampus mandiri karena populasi penduduk relatif besar lebih dari 300.000 jiwa.
“Pihak berkepentingan harus dapat membaca bahwa di daerah ini belum ada kampus, ini peluang agar mahasiswa tidak belajar ke tempat lain,” kata Ahmed Zaki Iskandar di Tangerang, Senin (28/5/2018).
Ahmed mengatakan jika jumlah penduduk yang cukup besar itu, bila di luar Pulau Jawa sudah terbentuk kabupaten atau kota sebagai wilayah otonomi yang baru.
Dia mengatakan setiap tahun terdapat penambahan jumlah penduduk mencapai 140.000 jiwa dan di Kecamatan Pasar Kemis salah satu incaran kaum urban untuk memilih tempat tinggal.
Untuk itu, katanya, perlu ada perguruan tinggi di daerah ini, karena sudah ada SD, SMP dan SMA negeri dan swasta.
Mantan anggota Komisi I DPR RI itu mengatakan dalam pertemuan dengan sejumlah warga Kecamatan Pasar Kemis mengemuka bahwa perlu dibangun kampus di daerah ini.
Dalam pertemuan itu juga hadir Ketua DPP Partai Amanat Nasional (PAN), Ali Taher Parasong dan pengurus partai pengusung Zaki-Romli.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Tangerang telah menetapkan Zaki-Romli sebagai calon bupati dan wakil bupati periode 2018-2023. Keduanya merupakan kader Partai Golkar.
Sedangkan Mad Romli sebelumnya menjabat Ketua DPRD Kabupaten Tangerang dan akhirnya mengundurkan diri digantikan oleh Sumardi.
Namun pasangan tersebut merupakan calon tunggal yang mendapatkan dukungan 12 partai dan hanya melawan kotak kosong, seperti halnya Pilkada Kota Tangerang dan Kabupaten Lebak.
Sementara itu, Mad Romli mengatakan pihaknya fokus untuk menangani kawasan pesisir demi peningkatan taraf hidup para nelayan dan petani.
Upaya tersebut perlu diwujudkan dengan cara membangun sejumlah tempat pelelangan ikan (TPI) karena yang ada selama ini masih dianggap kurang.
TPI yang ada seperti di Kronjo, di Cituis, Desa Surya Bahari, Kecamatan Pakuhaji dan di Karang Serang, Kecamatan Sukadiri belum mencukupi.
Para nelayan dan petani di Desa Tanjung Anom, Kecamatan Mauk, mengusulkan keberadaan TPI belum dapat mengakomodir secara maksimal bagi kepentingan nelayan dalam penjualan ikan.