LEBAK, Pelitabanten.com – Keberadaan media informasi menjadi kebutuhan masyarakat sebagai bagian dari gerakan literasi menuju Lebak Cerdas. Hal ini sesuai dengan kebijakan Pemerintah Kabupaten Lebak dengan agenda pembangunan Lebak Cerdas 2019.
Kantor Bahasa Banten bekerjasama dengan Forum Taman Bacaan Masyarakat (TBM) Provinsi Banten menggelar kegiatan Pelatihan Penulisan Majalah Kampung di Gedung Serba Guna, Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) Setia Budhi Rangkasbitung, Lebak – Banten, Selasa (23/5/2017).
Kegiatan tersebut melibatkan pengelola Taman Bacaan Masyarakat (TBM) se-Kabupaten Lebak, Mahasiswa, Pelajar dan Masyarakat Umum dengan tujuan memberikan keterampilan dalam menyusun majalah kampung sebagai media informasi di desa masing-masing.
“Kegiatan ini (red. Pelatihan Penulisan Majalah Kampung) sangat berguna bagi masayarakat untuk memenuhi kebutuhan informasi masyarakat di desa melalui para pengelola Taman Bacaan Masyarakat,” kata Kepala Kantor Bahasa Banten, Luthfi Baihaqi, MA dalam sambutannya.
Hadir sebagai narasumber, Wahyu Arya yang juga redaktur media online, Banten News memaparkan materi seputar dasar-dasar jurnalistik. Tujuannya agar para peserta dapat memahami dengan baik prinsip-prinsip jurnalistik, agar dapat menangkal berita-berita hoax yang tersebar di masyarakat akhir-akhir ini.
“Diharapkan dalam pelatihan ini, peserta yang merupakan para relawan Taman Baca dapat membantu masyarakat dalam menyampaikan informasi yang benar. Sehingga dapat menangkal pemberitaan hoax (berita bohong) di masyarakat,” kata Wahyu.
Kegiatan pelatihan ini berlangsung selama dua hari, mulai hari ini (23-24/5/2017) yang berakhir sampai besok dengan menghadirkan dua orang pemateri yakni; Qizing La Aziva dan Rizal Fauji yang juga jurnalis di Provinsi Banten.
Sebagai peserta kegiatan, Harto Wijaya, aktivis Litarasi mengatakan, “mendengar akan diadakan pelatihan ini saya sangat antusias, karena ini penting buat saya dan masyarakat banyak,” kata Harto.
Harapan pun terucap dari Delis yang menjadi salah satu peserta pelatihan, “semoga para pengelola TBM dapat menerapkan apa yang dipelajari dalam pelatihan ini. Sebagai tempat menampung aspirasi masyarakat di kampungnya,” katanya. (Relawan TBM Lebak*)