Beranda Pendidikan

Pemprov Banten Akan Bangun SMK Setiap Kecamatan di Lebak dan Pandeglang

Pemprov Banten Akan Bangun SMK Setiap Kecamatan di Lebak dan Pandeglang

SERANG, Pelitabanten.com – Pemerintah Provinsi Banten mulai tahun 2018 akan membangun SMK di setiap kecamatan terutama di wilayah Kabupaten Lebak dan Pandeglang yang akses terhadap pendidikan SMA/SMK masih jauh.

“Pokoknya setiap kecamatan harus ada satu sekolah SMK. Kita tidak perhitungan jumlah penduduk yang akan sekolah atau tidak. Intinya satu kecamatan harus ada satu SMK,” kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy di Serang, Kamis (7/12/2017)

Ia mengatakan kebijakan dalam meningkatkan akses pendidikan merupakan salah satu dari tiga prioritas pembangunan yang akan dijalankan Pemprov Banten masa kepemimpinan Gubernur Wahidin Halim dan Wakil Gubernur Andika Hazrumy.

Selain pendidikan, dua prioritas lainnya yakni kesehatan dan juga infrastruktur jalan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah.

“Pendidikan SMA/SMK sekarang kan sudah menjadi kewenangan provinsi. Kita ingin berupaya melaksanakan kebijakan itu dengan baik, salah satunya dengan membangun gedungsekolah baru menambah yang sudah ada,” kata Andika dalam dialog bersama pers ‘Menakar Kebiajakan Arah Pembangunan Pemprov Banten,”.

Ia mengatakan selama tujuh bulan menjabat setelah dilantik menjadi gubernur dan wakil gubernur Banten 2017-2022, sudah melakukan akselerasi pembangunan dan melakukan langkah-langkah nyata untuk tiga prioritas pembangunan di Banten.

“Kita ingin optimalkan pelayanan dasar dulu, kesehatan, pendidikan dan infrastruktur. Pendidikan di Banten agar lebih baik lagi dari sisi adminsitasi, anggarannya dan fasilitas-fasilitasnya,” kata Andika yang hadir bersama narasumber lainnya Kepala Bappeda Banten Hudaya dan Ketua Komisi V Fitron Nurikhsan.

Selain membangun unit sekolah baru, kata dia, kebijakan yang akan dilaksanakan juga yakni dengan menginventarisir ruang kelas yang rusk untuk dibangun ruang kelas yang baru.

“Kalau saat ini sekolah SMA/SMK ada pungutan, nanti mulai 2018 tidak ada lagi pungutan di SMA dan SMK Negeri,” kata Andika.

Sementara Kepala Bappeda Banten Hudaya mengatakan rata-rata lama sekolah yang paling mengkhawatirkan di Banten adalah di Kabupaten Lebak Kabupaten Pandeglang, di Lebak lama sekolah rata-rata 5,8 tahun.

“Jika melihat rata-rata lama sekolah di Kabupaten Lebak 5,8 tahun, ini sangat mengkhawatirkan karena berarti ini rata-rata penduduknya tidak tamat SD,” kata Hudaya.

Selain itu, kata dia, persoalan jarak tempuh atau akses masyarakat terhadap pendidikan itu. Jarak tempuh ke tempat sekolah SMA/SMK di Kabupaten Lebak 26 Km, Kabupaten Pandeglang 23 Km dan Kabupaten Serang 16 Km.

“Makanya tidak salah kalau pendidikan ini menjadi salah satu prioritas program oleh gubernur dan wakil gubernur Banten,” kata Hudaya.

Sementara dari sisi anggaran untuk pendidikan dan kesehatan ini masuk dalam belanja langsung pada APBD Banten sebesar Rp4,6 trilun dari APBD Banten 2018 sebesar Rp11,3 triliun.

“Dari anggaran belanja langsung ini sekitar 65,59 persen untuk tiga prioritas pembangunan tadi, termasuk belanja fungsi pendidikan tapi belum termasuk biaya operasional sekolah yang dari pusat. Belanja pegawai hanya sekitar Rp1,7 triliun,” kata Hudaya.