Beranda Pendidikan

Pembangunan Indonesia Berbasis Pancasila

Pembangunan Indonesia Berbasis Pancasila

Anugerah terbesar bagi bangsa Indonesia adalah Tuhan YME senantiasa terus menyertai Indonesia secara khusus pembangunan Indonesia yang berbasis Pancasila. Mengucap syukur kepada Maha Pencipta dalam memaknai Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni, maka pada tahun ini 1 Juni 2018 kita kembali merefleksikan nilai-nilai Pancasila dalam pembangunan Indonesia.

Mencermati proses pembangunan Indonesia yang mengintegrasikan nilai-nilai Pancasila dapat direfleksikan:

Sila pertama Pancasila menyadarkan kita untuk mengucap syukur atas DIA yang menyertai seluruh proses pembangunan baik di tingkat nasional dan di daerah. Sila pertama juga menegur kita, bahwa mandat utama dalam pembangunan Indonesia adalah “Mengelola dan Berkelanjutan”. Kedua hal ini menjadi dasar filosofis kelima Sila Pancasila yang diintegrasikan dalam pembangunan Indonesia.

Jadi tugas pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh masyarakat Indonesia adalah untuk menyelenggarakan pembangunan Indonesia yang berbasis pengelolaan yang baik dan mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan.

Sila kedua Pancasila diintegrasikan untuk mewadahi “human needs” yang sifatnya bukan saja berbasis nasional, tetapi juga Internasional. Hal ini yang dikehendaki Pancasila sila Kedua yang mendorong tentang hal kemanusiaan yang adil dan beradab baik secara nasional maupun internasional. Sehingga tantangan pembangunan Indonesia juga harus peka terhadap dinamika dan standar nasional maupun internasional, serta juga berdampak positif.

Sila ketiga Pancasila mengingatkan kita semua bahwa pembangunan Indonesia adalah dari kita dan untuk kita, serta berdampak positif bagi orang/negara lain. Persatuan Indonesia melambangkan koordinasi/cair/kebersamaan para pihak dalam seluruh tahapan proses penyelenggaraan proyek di Indonesia dan internasional.

Sila keempat menekankan bahwa pembangunan Indonesia berbasis masyarakat. Seluruh stakeholder harus peka terhadap arah dan project goals sehingga tercapai tujuan proyek yang direncanakan dalam proses awal proyek.

Sila kelima menyatakan setiap proyek konstruksi di Indonesia unik/bukan copy paste. Sehingga mungkin kita tidak sadar bahwa dampak proyek yang diselenggarakan tidak hanya bagi pengguna jasa, tetapi juga bagi masyarakat Indonesia bahkan dunia.

Selamat terus memaknai integrasi Pancasila dalam setiap tahap pembangunan Indonesia di masa mendatang.***

Oleh: Prof Dr Manlian Ronald A Simanjuntak ST MT DMin (Guru Besar dan Ketua Program Studi S2 Teknik Sipil Konsentrasi Manajemen Konstruksi Universitas Pelita Harapan)