KABUPATEN TANGERANG, Pelitabanten.com – Kantor kementerian agama Kemenag Kabupaten Tangerang menggelar kegiatan seminar bertemakan ‘tantangan madrasah di era disrupsi teknologi dan industriliasasi 4.0, sub kegiatan asesmen sebagai tolok ukur keberhasilan pembelajaran di madrasah kabupaten Tangerang’ di Soll Marina Hotel, Jatiuwung, Minggu (28/11/2021).
Hadir dalam kegiatan tersebut sebagai narasumber H.Irvansyah S.IP M.Si Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tangerang, Ketua DPRD Kabupaten Tangerang Kholid Ismail, dan para peserta dari para guru madrasah yang ada di Kabupaten Tangerang.
H.Irvansyah Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tangerang sebagai narasumber menyampaikan bahwa Hakikat revolusi industri 4.0 adalah penggabungan teknologi fisik dan digital melalui analitik, kecerdasan buatan, teknologi kognitif dan Internet of Things (IoT) untuk mencipakan mesin digital yang saling terkait dan mampu menghasilkan keputusan yang lebih tepat.
“Saat ini revolusi industri 4.0 mengubah sektor kehidupan masyarakat, mengubah konsep pekerjaan, struktur pekerjaan, dan kompetensi yang dibutuhkan dunia kerja, bahkan turut mengubah cara pandang tentang pendidikan yang bentuk perubahannya tidak hanya sekadar cara mengajar, tetapi jauh lebih esensial, yakni perubahan cara pandang terhadap konsep pendidikan itu sendiri. “tuturnya.
Ia menjelaskan bahwa saat ini pendidikan Madrasah sedang menghadapi tantangan berat, yaitu arus perubahan teknologi industri 4.0, sayangnya masih banyak Madrasah yang menggunakan sistem konvensional. Menurutnya sedangkan saat ini dituntut agar siap menghadapi peluang dan tantangan dari revolusi industri 4.0 pada bidang Pendidikan. Dimasa depan kemajuan teknologi akan menembus batas ruang dan waktu.
“Pembelajaran dituntut mampu beradaptasi dengan perkembangan era 4.0 di mana pendidik dan peserta didik mampu mengelola dan memanfaatkan data information technology (IT), operational technology (OT), internet of things (IoT), dan big data analitic, lalu mengintegrasikannya dengan objek fisik, digital, dan manusia. Harapannya, dihasilkan lulusan yang kompetitif dan terampil dalam aspek data literacy, technological literacy, dan human literacy. Dengan demikian, revolusi industri 4.0 menuntut pengelolaan pendidikan berbasis IT yang berdampak pada efektivitas pembelajaran dengan mutu yang terjamin. Pembelajaran mesti menyenangkan dan mengaktifkan.” jelasnya
Lebih jauh ia menjelaskan bahwa para tenaga pendidik harus menyiapkan berbagai konsep dalam menghadapi Era 4.0 salah satunya yang pertama 1. Kemampuan berfikir kritis 2. Kreatif 3. Cerdas membaca peluang dan 4. Skill atau Keterampilan .
“Saat ini guru harus dituntut untuk melek digital dimana guru harus meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya dalam teknologi agar bisa mengimplementasikan pengetahuan tersebut dalam proses mengajar. Guru juga harus mampu berinovasi dalam metode mengajarnya sesuai dengan perkembangan yang ada. Guru pun harus mampu bagaimana menghadapi dan menangani perubahan perilaku siswa (terkikisnya moral dan aksi sosial terhadap lingkungannya, sikap cuek pada tanggung jawabnya sebagai pelajar) sebagai dampak dari globalisasi teknologi.”jelasnya
Ia pun mengungkapkan para guru harus kreatif untuk terus berinovasi di bidang pendidikan, dan itu mutlak diperlukan untuk meningkatkan daya saing. Meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur (sarana) pendukung teknologi sesuai dengan perkembangannya.
Reorientasi kurikulum madrasah yang tepat guna yang mampu menjawab kebutuhan peserta didik dalam menghadapi tantangan dan kebutuhan dimasa kini dan mendatang.
” Peningkatan kompetensi guru dengan kemampuan berpikir kritis, inovatif, kreatif serta memiliki kemampuan komunikasi yang baik, mampu berkolaborasi dan memiliki kepercayaan diri. “paparnya