Beranda News

Setelah Kerajaan Agung Sejagat dan Sunda Empire, Warga Tangerang Dihebohkan oleh Spanduk King of The King

Setelah Kerajaan Agung Sejagat dan Sunda Empire, Warga Tangerang Dihebohkan oleh Spanduk King of The King

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Setelah masyarakat dihebohkan oleh kabar menggemparkan tentang Kerajaan Agung Sejagat dan Sunda Empire, kini beredar kabar tentang adanya spanduk yang bertuliskan King of The King yang terpasang di Jalan Benteng Betawi, Kelurahan Poris Plawad, Kecamatan Cipondoh, Kota Tangerang.

Spanduk yang bertuliskan “King of The King YM (Yang Mulia) Soekarno, Mr Dony Pedro” itu telah diturunkan. Sebagaimana dilansir Kompas.com dalam wawancaranya dengan Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Pol Sugeng Hariyanto mengatakan spanduk tersebut ditertibkan polisi yang bekerja sama dengan Satpol PP Kota Tangerang.

“Kita berkoordinasi dengan teman-teman Satpol PP karena ini domainnya teman-teman Satpol PP,” kata dia di Tangerang, Senin (27/1/2020).

Spanduk tersebut sebenarnya telah ada sejak akhir tahun 2019 lalu. Namun, warga sekitar tidak ada yang mengetahui siapa yang memasang spanduk tersebut.

“Spanduk itu sudah ada waktu mau tahun baru, tiba-tiba sudah ada dipasang disitu,” ujar seorang warga.

Selain tertulis “King of The King Y M Soekarno Mr Dony Pedro”, spanduk tersebut juga terdapat kalimat yang mengklaim bahwa kerajaan yang tidak memilik nama itu akan bekerja sama dengan Presiden Direktur Bank Union Bank Switzerland (UBS) dan dan Indonesia Mercusuar Dunia (IMD) yang disebut terbentuk untuk melunasi utang negara. “Pembukaan Aset Amanah SWT Allahu Akbar yang Maha Agung. Untuk Melunasi Seluruh Utang Negara. Menyelesaikan dan Melaksanakan Dana Ampera, Menuju Kesejahteraan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia (KNKRI)” dan beberapa ketua mereka juga terpampang di dalam spanduk tersebut.

Warga sekitar mengaku resah dan tidak berani menurunkan spanduk tersebut. Sebab, dikhawatirkan akan ada pemilik spanduk yang datang dan membuat kericuhan di wilayah tersebut.

“Sebenarnya kawatir takut tiba-tiba ada orang datang dan bikin keributan di sini jadi ya, sudah dibiarkan saja,” imbuh warga yang tidak ingin disebutkan namanya.