TANGERANG, Pelitabanten.com – Helikopter TNI AD jenis Bell 412 EP dengan nomor HA 5171 jatuh di Poso Sulawesi Tengah pada hari Minggu 20 Maret 2016. Ada sebanyak 13 penumpang di dalam helikopter tersebut tewas seketika. Penyebab kecelakaan Heli milik TNI AD ditenggarai karena cuacanya yang buruk.
“Penyebab kecelakaan diduga adalah cuaca, karena memang kurang lebih 10 menit lagi mendarat di stadion di Poso cuaca hujan,” kata Kapuspen TNI Mayjen TNI Tatang Sulaiman dalam jumpa pers di Mabes TNI Cilangkap Jakarta Timur, Minggu (20/4/2016) malam.
Salah satu dari 13 korban jatuhnya Helikopter TNI AD di Poso terdapat nama Kapten Corp Kesehatan Militer (CKM) Dr Yanto, usia 49 tahun, yang merupakan salah satu warga kampung Sumur, Desa Wanakarta, Rt 02/05, Kecamatan Sindang Jaya, Kabupaten Tangerang.
Diketahui Dr Yanto merupakan anak pertama dari lima bersaudara pasangan Sutaryo dan Aipah. Sebelumnya, ia bergabung di Grup I Kopasus Serang dan menjabat sebagai Dokter Komite Medika Rumah Sakit Tk IV Kencana Serang, Banten selama 6 tahun.
Akibat kecelakaan tersebut, kediaman korban Dr Yanto dipenuhi karangan bunga yang telah berjejer di depan halaman rumah. Puluhan anggota TNI dari grup I Kopasus Serang ikut serta mendatangi rumah korban untuk bela sungkawa.
Namun, dari pihak keluarga korban, dikabarkan sedang tidak berada di dalam rumah. pasalnya, keluarga korban tengah pergi ke Bandara Halim Perdana Kusuma untuk menemui jenazah Yanto yang akan diterbangkan dari Makasar.
“Semua keluarganya ke Halim dari Jam 10.00 WIB. Rumahnya cuma ditunggu oleh tetangga,” kata tetangga korban, Khoirudin, Senin (21/3/2016).
Menurut Khoirudin, pihak keluarga telah mengetahui korban meninggal sejak tadi malam. Kemudian, para tetangga langsung membantu keluarga korban memasang tenda dan bendera kuning di rumah korban.