Beranda News

Kisah Pilu Sony dan Marcel Ditinggal Mati Bapaknya dan Ditinggal Kawin Ibunya

Kisah Pilu Sony dan Marcel Ditinggal Mati Bapaknya dan Ditinggal Kawin Ibunya
Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawangsa mengunjungi Rumah Singgah Dinas Sosial Kota Tangerang, tempat tinggal Sony dan Marcel.

TANGERANG, Pelitabanten.com – Kisah hidup kakak adik Sony (16) dan Marcel (3) yang diterlantarkan ibunya di daerah Bugel, Karawaci Kota Tangerang, kini telah mengalami perubahan. Pasalnya, sejak kehidupan Sony dan Marcel terkuak di , Kota Tangerang menjemput dan membawanya ke di Kota Tangerang pada hari Rabu (4/1/2016) pada siang hari.

Tidak berselang lama, Menteri Sosial RI, Khofifah Indar Parawansa datang dan menjenguk Sony dan Marcel di Rumah Singgah, Jalan Iskandar Muda, Neglasari, Kota Tangerang pada hari Kamis (5/1/2017).

Khofifah datang sekitar pukul 12.30 WIB. langsung masuk menemui Marcel yang tengah tidur di sebuah ruangan. Dia kemudian berbincang dengan Sony (16), kakak dari Marcel, yang selama ini mengurus sang adik setelah ditinggal pergi mereka.

Khofifah menanyakan sejumlah hal antara lain soal makanan sehari-hari.

“Beli makan di mana?” tanya Khofifah.

“Beli di warung,” kata Sony.

Disuapin sama Soni?” tanya Khofifah lagi.

“Iya disuapi,” jawab 16 tahun itu.

Di tengah-tengah perbincangan, Marcel yang tengah tertidur tampak sedikit terusik dan merengek. Tidurnya menjadi sedikit gelisah. Melihat situasi itu, Khofifah langsung menggendong untuk menenangkan Marcel.

Saat digendong, Marcel terlihat menangis di pangkuan Mensos. Beberapa mainan juga diberikan Khofifah kepada Marcel. Sedangkan Soni, yang memakai kaus merah, lebih banyak diam sambil memperhatikan adiknya yang menangis.

Marcel dan Sony meninggal dua tahun tahun. Ibu mereka yang diketahui bernama Anut kemudian menikah lagi dan hanya membawa nomor dua dan tiga. Marcel dan Soni ditinggalkan di rumah di Perumahan Bugel Mas Indah Blok D2 Nomor 15 Kota Tangerang bersama seorang bibinya Desi yang mengalami gangguan jiwa.

Sony akhirnya harus putus demi mencari nafkah untuk menghidupi diri dan adiknya. Ia bekerja serabutan mulai jadi tukang parkir dan membantu cuci piring di warung nasi goreng

Rumah mereka tanpa listrik, tampak kotor, dan mengeluarkan bau yang menyengat. Barang-barang perabotan rumah tangga seperti lemari, kasur, televisi berserakan di dalamnya.