
KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Evaluasi Banjir, Pemerintah Kota Tangerang mengaku kesulitan menyikapi banjir yang merendam wilayahnya sejak sepekan lalu.
Seperti yang terjadi di kawasan Perumahan Ciledug Indah 1, Ciledug Indah 2, Komplek Pondok Bahar, Cipondoh, Periuk Jaya dan lain sebagainya yang terendam banjir hingga satu meter lebih.
Akibat dari Musibah tersebut. Warga yang terdampak banjir kemarin mengaku bantuan logistik yang diberikan oleh Pemerintahan Kota Tangerang lamban dan tidak merata pendistribusiannya.
Bahkan didapati ada beberapa warga yang belum menerima bantuan sampai air yang merendam rumahnya, surut.
Sekda Kota Tangerang, Herman Suwarman pun mengakui kalau Pemerintahan Kota Tangerang kesulitan mengevakuasi warga yang terdampak.
Hal itu terjadi, kata Sekda Lantaran kekurangan personil di lapangan hingga perahu yang digunakan untuk mengevakuasi korban banjir.
“Kendalanya barang kali peralatan, terus personel di lapangan, perahu, peralatan dapur dan banyak lagi. Karena titik banjir banyak kejadian mendadak,” kata Sekda usai mengikuti Rapat Koordinasi Evaluasi Penanggulangan Bencana di Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, Rabu (8/1/2020).

Menurutnya, banjir yang terjadi di Kota Tangerang bersifat mendadak lantaran sudah beberapa tahun daerahnya tidak terendam banjir.
Sehingga, semua unsur mulai dari warga, pemerintahan, Polri, TNI, hingga perangkat daerah lainnya tidak siap dan tidak sempat mengantisipasi datangnya banjir.
“Dari 2007 saja kita enggak pernah banjir besar akhirnya kemarin terdampak. Kalau dilihat dari titik banjir enggak terlalu banyak awalnya, cuma kejadian mendesak maka kaget,” ucap Herman.
“Masyarakat pun sudah diworo-woro. Masyarakat kan masih beranggapan ini tidak terlalu tinggi airnya sehingga awalnya tidak mau dievakuasi, ternyata tinggi,” sambung dia.
Hingga saat ini pun, Pemerintahan Kota Tangerang belum mempunyai data jumlah korban terdampak banjir.