Beranda News

Budaya Indonesia Harus Dijaga dari Akulturasi Budaya Asing

Budaya Indonesia Harus Dijaga dari Akulturasi Budaya Asing
TANGERANG, Pelitabanten.com – Banyak Kekayaan khazanah nilai-nilai tradisi budaya yang dimiliki negeri tercinta Indonesia dan sangat luar biasa. Namun pada generasi milenial atau jaman now saat ini, keberadaan nilai-nilai tradisi budaya Indonesia mulai terkikis dengan perkembangan jaman.
Seperti halnya budaya gotong royong dan gaya hidup berpancasila kerap kali dilupakan oleh masyarakat Indonesia. Tentunya, hal tersebut membuat keberadaan eksistensi budaya bangsa Indonesia terancam.
Seperti yang diungkapkan Dewan Penasehat Paguyuban Jaga Raksa Budaya Nusantara, Sulasman. Ia sangat prihatin terhadap situasi kondisi sekarang ini yang terjadi di Indonesia mengenai dan mulai terkikisnya budaya.
Menurutnya, penggerusan nilai nilai budaya Indonesia terjadi karena akulturasi datangnya budaya asing yang masuk ke Indonesia dengan cara menularkan isme-isme seperti kapitalisme dan hedonisme akibat perkembangan Informasi lewat tv dan interrnet.
“Dengan adanya Kegiatan ini sebagai bentuk keprihatinan terhadap situasi hari ini. Ditengah gempuran isme-isme yang datang,” ujarnya dalam kegiatan diskusi terbatas di Hotel Narita, Cipondoh, Kota Tangerang, Kamis (28/12/2017).
Diskusi yang berjudul dengan tema “Menjaga Nilai-Nilai Tradisi Lokal Sebagai Bentuk Komitmen Memperkuat Rasa Kebanggaan dan NKRI”.
Tema tersebut yang mengartikan, bahwa masyarakat Indonesia harus memperkokoh nilai budaya sejak dini, agar keberadaan NKRI selalu terjaga sepanjang masa.
“Kearifan lokal harus selalu dijaga. lahirnya negara Indonesia adalah sebuah hasil kemerdekaan berkat keberaaan dan hasil perjuangan, begitu juga dengan akar budaya, dan nilai-nilai kearifan lokal yang telah terbukti luar biasa sejak jaman nenek moyang kita,” kata Sulasman.
Sulasman juga menerangkan, fakta di lapangan saat ini, masyarakat Indonesia khususnya kaum milenial telah larut didalam budaya hedonistik dan kapitalistik. Problematika ini terjadi, kata dia, karena akulturasi budaya yang di kemas dengan baik oleh pihak asing.
“Budaya asli kita dikalahkan, lambat laun akan mengurangi kesadaran nasionalisme. Karena budaya-budaya kita telah dicekoki dari luar,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris Umum Paguyuban Jaga Raksa Budaya Nusantara, Dede Heri juga menambahkan, dengan adanya percampuran budaya antara budaya asing dengan budaya lokal harus dihindarkan melalui individunya.
“Tidak akan bisa bangsa ini bersatu dari paham paham isme yang datang dari luar. Memang kita tidak menyalahkan adanya peradaban, tapi memang ini fakta sosial yang terjadi di Indonesia sekarang ini,” tuturnya.
Dengan Problematika tersebut tidak bisa dibiarkan, kata Dede, seluruh elemen baik pemerintah maupun masyarakat harus bersinergi untuk menjaga ancaman akan bahayanya budaya asing ini.
“Kita harus turun bersama untuk menjaga kearifan lokal yang telah lama tercifta, dengan memilah dan memilih yang baik untuk generasi muda. Gerakan menjaga pun harus betul-betul dilakukan,” paparnya. (Ilham)