Warga Tolak Hotel Kyriad Sebagai Tempat Pasien OTG Covid-19

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Sejumlah warga penghuni Apartemen Sky Lounge melakukan aksi demo penolakan dijadikannya Hotel Kyriad di Kecamatan Neglasari sebagai tempat isolasi pasien Covid-19 berstatus Orang Tanpa Gejala (OTG).

Pasalnya, puluhan warga penghuni Apartemen itu menyebut Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang tidak pernah melakukan sosialisasi sebelumnya terhadap mereka.

Aksi penolakan yang dilakukan warga sekitar lokasi hotel itu cukup beralasan, karna jarak antara Hotel Kyriad dengan Apartement Sky Lounge tempat mereka tinggal hanya berbatas kaca saja (nempel).

“Kami tidak pernah bermaksud menghambat upaya pemerintah untuk memutus mata rantai covid, disini banyak keluarga, ada lansia ada anak bayi,” kata Diana kepada Pelitabanten.com di lokasi Aksi. Kamis, (15/10/2020) sore.

Spanduk Penolakan Warga Apartemen sekita Hotel Kryiad Neglasari
Spanduk Penolakan Warga Apartemen sekita Hotel Kryiad Neglasari. Foto Pelitabanten.com

Diana juga meminta agar Pemkot Tangerang juga mempertimbangkan kembali kebijakannya tersebut.

“Yang sangat kami sesalkan kami tidak tahu kalau hotel yang hanya berbatas kaca dengan Apartemen kami jadi rumah singgah Covid-19, Tanpa kami tahu terlebih dahulu,” ujarnya.

Ditambahkan Febri warga penghuni lain, dengan mengatakan bahwa belum ada surat dari BPBD Kota Tangerang, tetapi sudah ditetapkan jadi Hotel Pasien OTG.

“Kami sudah tanyakan kenapa memilih hotel tersebut jawabannya tidak ada yang memuaskan, bahkan tidak ada kepastian dari Lurah dan Camat atau Dinas terkait,”tuturnya.

Disampaikan Febri juga, beberapa penghuni lain sudah banyak yang pergi meninggalkan Apartemen Sky Louge karna takut, bahkan dirinya dan warga yang lain disarankan beberapa ASN (Aparatur Sipil Negara) untuk libur atau tidak usah masuk kerja.

“Ini berbahaya sekali, kami hanya di kasih masker tapi sebagian kita beli, ditambah lagi Pasien OTG disini banyak yang melakukan pelanggaran, seperti merokok di Balkon dan tidak memakai masker saat beraktifitas di luar Hotel,”katanya.

Ia bersama warga penghuni Apartemen Sky Lounge lainnya meminta tolong kepada Pemkot Tangerang, Khususnya Walikota Arief R Wismansyah supaya tidak menjadikan lagi Hotel Kyriad sebagai tempat Isolasi pasien Covid-19 karna banyak masyarakat yang bermukim.

“Masih banyak hotel lain di Kota Tangerang yang jauh dari pemukiman warga,” tukasnya.

Sebagai informasi, Pemkot Tangerang mulai Senin (5/10) lalu, secara resmi telah menggunakan Hotel Kyriad di Kecamatan Neglasari sebagai lokasi isolasi mandiri pasien OTG Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).

“Kapasitas di Hotel Kyriad 160 tempat tidur, dan bisa digunakan, ada 16 tenaga Kesehatan yang akan bertugas di lokasi isolasi Hotel Kyriad,” ungkap dr Dini, Sekretaris Dinas (Sekdis) Kesehatan, Kota Tangerang, Minggu (4/10).

Ia mengungkapkan, tenaga medis yang ada bisa saja berkurang atau bertambah sesuai situasi dan kondisi sepanjang proses penanganan.

“Semoga dengan lokasi yang nyaman, pasien bisa lebih cepat pada proses pemulihan. Tak terkecuali para tenaga medis yang bisa bekerja lebih maksimal dengan lokasi yang mendukung dan kelengkapan alat medis yang memadai,” jelasnya.

Exit mobile version