LEBAK, Pelitabanten.com – Balai Latihan Kerja (BLK) Kabupaten Lebak, Banten, mendorong para pencari kerja memiliki keterampilan sehingga mampu mengatasi urbanisasi.
“Kami yakin keterampilan itu diharapkan pencari kerja bisa hidup mandiri,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Maman Suparman saat peresmian Gedung Balai Latihan Kerja (BLK) di Lebak, Senin (11/12/2017)
Selama ini, jumlah pencari kerja di Kabupaten Lebak sampai awal Desember 2017 tercatat 10.399 orang. Kebanyakan para pencari kerja ke wilayah Serang, Tangerang, Jakarta dan Bogor. Sebab, di daerah itu terdapat kawasan industri, pusat perdagangan dan jasa.
Selain itu juga terdapat pencari kerja ke luar negeri, tetapi jumlahnya relatif kecil. Kehadiran BLK, kata dia, tentu dapat mencetak pencari kerja memiliki ketrampilan dan diharapkan ke depan mereka bisa membuka usaha dan hidup mandiri.
Apabila,kehidupan mereka mandiri dipastikan bisa menyerap lapangan pekerjaan sehingga mampu mengantisipasi urbanisasi. Kehadiran BLK tentu akan berdampak positif terhadap dunia kerja karena mereka akan dilirik oleh perusahaan-perusahaan.
Karena itu, pelatihan kerja yang dikembangkan BLK tersebut disesuaikan dengan permintaan perusahaan. Pemerintah daerah saat ini tengah melaksanakan pelatihan ketrampilan perbengkelan otomotif roda dua juga komputer. Mereka peserta pelatihan itu para pencari kerja sebanyak 40 orang selama 16 hari yang dimulai tanggal 4-20 Desember 2017.
“Kami berharap pelatihan otomotif itu dilirik perusahaan maupun membuka sendiri secara mandiri,” katanya
Untuk mengatasi pengangguran,pihaknya juga memberikan kesempatan bagi pencari kerja untuk mengikuti bursa lapangan pekerjaan (job fair) di Provinsi Banten.
Selain itu juga kerja sama dengan perusahaan dari luar daerah agar menampung para pencari kerja asal Lebak. Pembukaan lowongan pekerjaan dengan sejumlah perusahaan yang ada di Kabupaten Lebak, seperti Alfa Mart dan Indo Mart, Giant.
Begitu juga menggandeng dengan perusahaan Pengerah Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI). Keberadaan PJTKI sangat membantu penyerapan tenaga kerja, sehingga banyak tenaga kerja wanita bekerja di luar negeri.
Sebagian besar pencari kerja itu rata-rata lulusan SLTA dan mereka memilih pekerjaan sebagai buruh pabrik, satpam, supermarket, pelayan toko, restauran, hotel dan sopir.
“Kami minta pencari kerja setelah diterima di perusahaan agar segera melapor ke Disnakertrans setempat,” katanya menjelaskan.
Sejumlah peserta pelatihan otomotif dan komputer mengatakan bahwa mereka sangat terbantu adanya kegiatan pelatihan ketrampilan tersebut. Selama pelatihan itu mereka langsung mempraktekan ketrampilan memperbaiki otomotif.
“Kami sudah sepekan ini sudah mampu memperbaiki kendaraan roda dua,” kata Ujang (18) seorang peserta warga Rangkasbitung Kabupaten Lebak.