KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – 13 orang warga RT 02 RW 07 Kelurahan Larangan Utara, Kecamatan Larangan, Kota Tangerang, Banten keracunan.
Mereka yang rata-rata anak-anak keracunan usai menyantap nasi kotak pemberian tetangganya, pada Sabtu, (9/10/2021) kemarin.
Lurah Larangan Utara, Iwan Subekti mengatakan kejadian itu bermula dari ketiga warganya di lokasi tersebut membuat nasi kotak yang kemudian dibagikan kepada para tetangganya. Pemberian nasi kotak yang dibuat oleh keluarga Lina ini merupakan ungkapan rasa syukurnya atas pernikahan adiknya.
“Jadi adiknya nikah di gang Gaga (Larangan Utara). Dia (Lina) masak sendiri masak mie, ayam, nasi, sop dibikinlah 30 box,” ungkapnya kepada wartawan, Minggu, (10/10/2021).
Total ada 30 nasi kota yang berisikan lauk pauk berupa mie dan ayam goreng. Kemudian, nasi kotak itu bagikan ke 28 tetangganya, dua diantaranya dimakan keluarga Lina sendiri.
“Itu bentuk rasa syukurnya. Terus dibagikan ke 28 tetangganya, dua-nya dimakan sendiri, dimakan keluarganya,” kata Iwan.
Tak lama kemudian tetangga Lina mengeluhkan mual usai mengkonsumsi nasi kotak itu. Total ada 13 orang yang mendapat pengobatan medis.
“Dia (Lina) enggak tau kalau nasi itu beracun. Pada mual kan, rata-rata anak-anak. Ada 13 orang. 3 diobatin di puskesmas, 10 ke rumah sakit bakti asih,” kata Iwan.
Namun, mereka tak sampai di rawat. Sore harinya mereka sudah diizinkan pulang. “Enggak parah. Enggak sampai dirawat, cuma diobatin aja. Sekarang udah aman,” imbuhnya.
Iwan menduga racun tersebut berasal dari bumbu yang kadaluarsa. Namun demikian, dirinya juga masih menunggu hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan tim medis.
“Cuma dugaan dari bumbu kadaluarsa, beli di pasar lembang (Ciledug),” jelas Iwan.
Iwan mengatakan pihaknya kini telah menyerahkan kasus ini ke Polsek Ciledug. Sejumlah barang bukti juga sudah dibawa untuk diperiksa.
“Kemarin sore (Sabtu) tim medis dan Polsek Ciledug sudah ambil sample-nya, nasi box. Saya belum tau hasilnya,” tutur Iwan.
Kapolsek Ciledug Kompol Poltar L Gaol membenarkan peristiwa tersebut. Jajarannya kini tengah mendalaminya.
“Sedang kita cek, kita akan berkomunikasi dengan Lurahnya. Yang terpenting sekarang korban dalam keadaan baik,” pungkasnya.