LEBAK, Pelitabanten.com – Kegiatan Sosialisasi Pembudayaan Kegemaran Membaca Melalui PAUD, Sekolah dan Komunitas dalam Rangka Meningkatkan Budaya Baca dan Indeks Literasi Masyarakat di kampus STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Lebak, Banten, Senin (24/7/2017) yang diselenggarakan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dihadiri oleh Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten, Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kabupaten Lebak, Wakil Ketua III Bidang Kemahasiswaan STKIP Setia Budhi Rangkasbitung, Dewan Perpustakaan Provinsi Banten, Pegiat Literasi dan Mahasiswa.
Sosialisasi Pembudayaan Gemar Membaca bekerjasama dengan Komunitas Belajar Bengkel Kreasi (KBBK) Titian Insan Cemerlang (TIC) yang dilaksanakan di beberapa kabupaten/ kota di tiga provinsi; DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.
“Kegiatan ini merupakan implementasi dari salah satu Misi Perpusnas RI, yakni Mengembangkan perpustakaan yang menjangkau masyarakat secara luas. Dilakukan di tiga provinsi di Indonesia pada tahun 2017 ini,” kata Tjahjo Suprayogo selaku falisitator TIC.
Dikatakan dalam Undang-undang Nomor 43 tahun 2007 tentang Perpustakaan Bab XIII Pasal 28 mengisyaratkan bahwa pembudayaan kegemaran membaca dilakukan melalui tiga jalur, yaitu Keluarga, Satuan Pendidikan dan Masyarakat. Sebagaimana disampaikan oleh H. Asep Komar, Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Kab. Lebak, “Undang-undang tersebut seperti menegaskan bahwa peran serta semua pihak sangat penting untuk meningkatkan pembudayaan kegemaran membaca di masyarakat dengan melibatkan semua kelompok kepentingan (stakeholder) baik institusi pemerintahan maupun masyarakat secara sinergis dan berkesinambungan,” ungkapnya.
Mengutip ungkapan bijak tentang kearifan lokal yang disampaikan juru bahasa Kaolotan Cibadak Kesatuan Adat Banten Kidul, Neangan luang ti papada urang, neangan luang tina daluang, neangan luang tina kalangkang, tina haleuang, Evi Syaefudin, Kepala Bidang Pembinaan Perpustakaan yang mewakili Kepala Dinas Perpustakaan dan Arsip Daerah Provinsi Banten memaparkan, “Dalam tafsiran saya berdasarkan kearifan lokal tersebut pengembangan sumberdaya manusia dengan meningkatkan ilmu pengetahuan (neangan luang) dapat dilakukan melalui empat cara, yakni pertama melalui dialog atau diskusi (ti papada urang), kedua melalui buku/ tulisan (tina daluang), ketiga melalui imajinasi, harapan dan visi ke depan (tina kalangkang), keempat melalui kesenian atau kebudayaan (tina haleuang),” ujarnya.
Disepakati secara bersama bahwa tugas pegiat literasi ke depan adalah bagaimana mengubah mindset “Minat Baca Masyarakat Indonesia Sangat Rendah” menjadi “Minat Baca Masyarakat Indonesia Sangat Luar Biasa.”
Kegiatan yang dihadiri seratus orang peserta dari kalangan pegiat literasi, pustakawan dan mahasiswa ini berlangsung sejak pukul 13.00 hingga 17.00 dipandu oleh Hidayatullah sebagai moderator berlangsung cukup interaktif.
DC Aryadi selaku Ketua Forum Taman Bacaan Masyarakat Wilayah Banten menyampaikan ucapan terimakasih kepada Perpusnas atas kegiatan yang telah dilaksanakan dan menggagas rencana kemitraan dengan kampus STKIP Setia Budhi untuk menjalankan program terkait perpustakaan di tingkat nasional.
“Hasil Kegiatan ini salah satunya adalah Perpustakaan Nasional siap menggandeng STKIP Setia Budhi Rangkasbitung sebagai mitra nasional dan tentunya kampus akan segera menyusun formula yang tepat untuk beragam kegiatan hingga jaringan literasi international,” tandasnya.
