Pelitabanten.com – Puasa dalam arti mengendalikan nafsu adalah cara mendekatkan diri kepada Allah. Maka berpuasa pada bulan Ramadhan adalah gambaran jalan untuk menelusuri dengan tekad yang kuat untuk tidak memperturutkan hawa nafsu yang selalu mengajak kepada kesesatan.
Tekad untuk menghadapi permasalahan yang harus dibarengi dengan kesadaran dan ketenangan jiwa. Cara pengendalian diri pada pengarahan keinginan melalui puasa harus dilakukan dalam satu bentuk yang hakikatnya hanya Allah dan pelakunya saja yang mengetahui.
Membebaskan diri dari keinginan nafsu yang merupakan hal mutlak dari tujuan puasa yang merupakan cara membiasakan pemenuhan kebutuhan fa’ali secara tidak berlebihan.
Dengan berpuasa diharapkan bagi pelakunya dapat mengendalikan diri dari godaan dan rayuan dan kesadaran akan kehadiran Allah pada setiap saat di mana dan kapan saja dia berada.
Karena itu kewajiban puasa pada bulan Ramadhan sebagai ruang dan waktu latihan adalah sebuah motivasi yang tidak dapat dipisahkan dari usaha pengendalian diri yang mengantarkan manusia pada kebebasan dari belenggu kebiasaan yang akan menghambat dirinya untuk mendekatkan diri kapada Allah SWT.
Nara Sumber: Haji Saiful Bahri bin M Yaqub, lahir 25 juli 1970, Pimpinan Yayasan Saef Ad-daulah, Cipondoh Kota Tangerang. Ia juga Alumni Pon-Pes Buntet Cirebon. Pernah kuliah di STAI Fatahillah Serpong, IAIN Syarif Hidaytulah Jakarta. Saat ini menjabat sebagai Ketua LP Ma’arif NU kota Tangerang.