KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Sejumlah elemen masyarakat Kota Tangerang menggelar aksi demontrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di depan gerbang kantor DPRD Kota Tangerang pusat pemerintahan kota (Puspemkot) Tangerang. Senin, (19/9/2022).
Aksi unjuk rasa masyarakat itu berasal dari perwakilan organisasi kemasyarakatan (ormas), LSM, aktivis, mahasiswa dan tukang ojek online. Mereka menamakan diri Barisan Perjuangan Rakyat Tangerang (BAPERAN).
Menurut salah satu koordinator aksi, Saiful Basri menyebut Kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) oleh pemerintah pada 3 September 2022 lalu sampai dengan hari ini dan seterusnya sangat berdampak bagi masyarakat menengah kebawah, masyarakat miskin.
“Inikan mengakibatkan pada penurunan stabilitas ekonomi secara umum karena berdampak di berbagai sektor, termasuk harga komoditas kebutuhan pokok dan dasar masyarakat,” kata pria yang akrab disapa Marsel tersebut.
Dia bilang, kenaikan harga BBM yang sudah dilakukan secara sepihak oleh pemerintah bakal mengakibatkan inflasi dan penurunan daya beli masyarakat, sebab menurutnya, 61 persen kontribusi daya beli masyarakat Indonesia bergantung pada produk usaha kecil menengah (UKM).
“Kami datang ke Pusat Pemerintahan Kota Tangerang untuk bertemu dengan bapak kami, yakni mendesak Wali kota Arief R Wismansyah bersama kami menyatakan sikap penolakan terhadap kenaikan harga BBM,” tegas Marsel.
Aksi yang mendapat pengawalan dari aparat kepolisan metro Tangerang kota, TNI dan Satpol PP tersebut berlangsung sejak pukul 13.45 WIB, namun hingga pukul 15. 30 WIB Wali Kota Tangerang yang diharapkan datang menemui massa aksi tidak hadir di tengah aksi Barisan Perjuangan Rakyat Tangerang tersebut.
“Ini baru silaturahmi saja, kami akan menggelar aksi kembali dengan massa yang lebih banyak lagi, karena walikota yang kami minta sepakat dengan kami menolak kenaikan BBM ini tidak hadir, kami menyatakan sikap mosi tidak percaya dengan Wali Kota Tangerang Arief R Wismansyah,” tandasnya.
Massa pun membubarkan diri pada pukul 15.45 WIB setelah menyatakan sikap kekecewaan terhadap pemerintah kota Tangerang yang mereka nilai tidak berpihak kepada masyarakat. Aksi unjuk rasa tersebut berjalan aman dan kondusif.