Tiga Bulan Terendam Banjir, Kondisi Warga Kampung Gaga Tangerang Memprihatinkan

Tiga Bulan Terendam Banjir, Kondisi Warga Kampung Gaga Tangerang Memprihatinkan
MEMPRIHATINKAN: Kondisi Jalan Yang Terendam Banjir di Kampung Gaga Kabupaten Tangerang, Banten. Foto Pelitabanten.com
HUT PGRI 2023 SDN SARAKAN III HUT PGRI 2023 SDN SEPATAN V

KABUPATEN TANGERANG, Pelitabanten.com – 3 (tiga) bulan terendam banjir, puluhan warga di Kampung Gaga, Desa Tanjung Pasir, Kecamatan Teluknaga, Kabupaten Tangerang, Banten. kondisinya semakin memprihatinkan dan mulai terserang penyakit kulit.

Rata-rata warga yang terdampak banjir mengeluhkan penyakit gatal – gatal dan minimnya layanan kesehatan di lokasi.

Asmah (50) salah satu warga mengaku, tak pernah mendapati adanya petugas medis yang datang dan memberi layanan kesehatan.

Padahal, kata Asmah, masyarakat sudah banyak yang mengeluh sakit akibat banjir yang tak kunjung surut itu.

“Pernah sekali di kasih berobat, ini kaki pada gatel kalau malam. Ngga pernah ada yang datang dari pemerintah, ada juga dari desa cuma keliling doang. Ada juga dari ABRI ngasih sembako bulan kemarin,” kata Asmah kepada wartawan, Senin (14/2/2022).

Tiga Bulan Terendam Banjir, Kondisi Warga Kampung Gaga Tangerang Memprihatinkan
Warga Kampung Gaga Kabupaten Tangerang Tak Tersentuh Bantuan Pemerintah. Foto Pelitabanten.com (Ist)

Hal senada juga dikatakan oleh warga lain yang mengeluhkan minim layanan kesehatan dan bantuan dari pemerintah.

Warga juga meminta Pemerintah Kabupaten Tangerang segera mencari solusi agar banjir segera surut.

Sementara itu, Camat Teluknaga, Zamzam Manohara menegaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan seluruh stakeholder untuk mencari solusi penanganan banjir di Kampung Gaga tersebut.

Ia juga menjelaskan, untuk layanan kesehatan Pemkab Tangerang akan membangun posko kesehatan di lokasi banjir.

“Segera kita bangun posko kesehatan di lokasi, dan saat ini kami sedang berkoordinasi dengan seluruh stakeholder yang ada untuk mencari solusi dampak dan penanganan genangan tersebut, ” paparnya.

Kata Zamzam, awal pertama terjadinya banjir, seluruh stakeholder telah turun ke lokasi dan memberi bantuan termasuk layanan kesehatan.

“Sebelumnya sudah, namun karena memang terlalu lama mungkin perlu penanganan lagi, ” ungkapnya.