Beranda News

Tempati Fasos/Fasum, Warga RT 04/02 Panbar Diingatkan Segera Kosongkan Lahan Milik Pemkot

Tempati Fasos/Fasum, Warga RT 04/02 Panbar Diingatkan Segera Kosongkan Lahan Milik Pemkot

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com  –  Warga RT 04/06 Panunggangan Barat (Panbar), Kecamatan Cibodas diminta untuk segera pindah mengosongkan lahan fasilitas sosial dan fasilitas umum milik Pemerintah Kota Tangerang sebelum 10 Oktober 2017.

“Harapan kami  kepada warga, atas kesadaran sendiri bersedia pindah mengosongkan lahan ini. Kami menghimbau warga jangan terkena hasutan pihak yang pernah menangguk keuntungan dari pemanfaatan lahan negara ini,” jelas Kepala Bidang Penegakan Produk Hukum Daerah Satuan Polisi Pamong Praja (Kabid Gakumda Satpol PP) Kota Tangerang, Kaonang SSos MM kepada Pelitabanten.com saat memberikan surat peringatan pembongkaran lahan Fasos/Fasum di lokasi tersebut, Sabtu pagi 7 Oktober 2017.

Dijelaskannya, atas perintah Kasatpol PP Kota Tangerang, tim Gakumda menyerahkan surat peringatan ini kepada warga di RT 04/06 Kelurahan Panbar, Kecamatan Cibodas.

Sebanyak 25 kepala keluarga pemukim di lahan itu diminta Kabid Gakumda, mereka agar jangan melanggar peraturan yang ada.

“Sebaiknya warga di sini segera mencari tempat tinggal di luar lahan ini. Jangan bertahan. Sebab bila bertahan akan rugi sendiri, barang yang ada bisa rusak terkena alat berat saat pembongkaran paksa,” jelas Kabid Gakumda, Kaonang kepada warga.

Dalam penyerahan surat peringatan itu, petugas Satpol PP Kota Tangerang dipimpin Kabid Gakumda, Kaonang dibantu Kasi Penegakan, Tatang Sumantri didukung aparat Polri dari Polsek Jatiuwung dan Polres Metro Tangerang Kota serta staf kelurahan Panunggangan Barat.

Terlihat di lokasi, ada sejumlah warga yang bermukim di lahan milik Pemkot Tangerang itu atas kesadaran sendiri membongkar tempat tinggalnya. Mereka memahami arahan yang disampaikan petugas Satpol PP saat menyampaikan surat pemberitahuan sebelumnya.

Di wilayah  RT 04/06, ada satu blok pemukiman liar yang dikelola pengusaha limbah, Budi.

“Pak Budi ke sini kalo ada yang nimbang barang,” jelas salah seorang pemukim yang tak bersedia disebutkan namanya.

Di lahan itu, ada Ormas yang mempengaruhi warga untuk bertahan. Ormas itu ditenggarai selama ini menangguk keuntungan atas pemanfaatan lahan milik pemerintah.

• Ateng Sanusih