KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com — Soal rencana gerakan Stikerisasi Penerima manfaat Bantuan sosial (Bansos), yang akan dilakukan Dinsos Kota Tangerang. Mendapatkan beragam respon dari Masyarakat, Akademisi bahkan dari politisi yang juga merupakan anggota dewan.
Seperti yang disampaikan Akademisi Bambang Kurniawan, Meskipun menjadi narasumber saat diskusi publik berlangsung kemarin, secara kemanusiaan dirinya tidak setuju dengan program itu, Dengan pemberian label warga tidak mampu, hal itu kata dia bisa menjadikan kelas atau label di lingkungan, melabelkan warga miskin menjadi warga kelas dua.
“Saya Bambang Kurniawan, tidak setuju dengan program Stikerisasi ini,” tegas Beng-Beng Sapaan Akrab Ketua STISIP Yupentek itu.
Di lain sisi, Rani Kusrani, masyarakat yang juga merupakan Ketua RT 03/02 kelurahan Jatiuwung mengaku setuju dengan adanya Stikerisasi dari Dinsos, tujuannya agar bantuan sosial menjadi tepat sasaran dan jatuh ke orang yang memang layak. Rani menceritakan bahwa pernah di lingkungannya ada kejadian, salahsatu warganya yang berhak menerima manfaat karna kondisi ekonominya kurang mampu malah hilang dari data penerima bansos.
“Sejak dua bulan malah hilang dari data penerima manfaat bansos, kerjaannya pengupas bawang di pasar bandeng perumnas, dengan upah kerja 5rb rupiah/kg, statusnya janda anak 1, malahan warga yang gajinya dibilang bagus malah dapet, rata-rata karena kedekatan dengan pendata, warga penerima Bansos itu dapet, saya sudah kirim pengajuan data baru tapi belum ada respon dari Dinsos,” ungkap Rani Kusrani saat diwawancarai oleh Pelitabanten.com, Kamis, (08/8/2019).
Hal senada disampaikan, Agus Setiawan, politis PDIP yang juga merupakan Anggota Dewan Kota Tangerang, mengaku sangat setuju dengan program stikerisasi tersebut. Kata dia, Dengan gerakan Stikerisasi ini masyarakat dapat ikut turut mengawasi pembagian bantuan sosial agar tepat sasaran.
“Saya sangat setuju dengan program tersebut (Stikerisasi) agar warga ikut mengawasi,” singkatnya melalui sambungan telepon kepada Pelitabanten.com.