Beranda News

Silaturahmi dengan Sahabat Ansor Lebak, Ace Hasan Syadzily: Sepanjang Sejarah NU Tetap Setia pada NKRI

Silaturahmi dengan Sahabat Ansor Lebak, Ace Hasan Syadzily: Sepanjang Sejarah NU Tetap Setia pada NKRI
Sosialisasi Empat Pilar – Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika – oleh Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar di Wisma Sugri, Rangkasbitung, Lebak – Banten, Selasa (25/7/2017)

LEBAK, Pelitabanten.com – Sosialisasi Empat Pilar – Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika – oleh Dr. TB. H. Ace Hasan Syadzily, Anggota DPR RI Fraksi Partai Golkar di Wisma Sugri, Rangkasbitung, Lebak – Banten, Selasa (25/7/2017) dihadiri Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Lebak dan Pengurus Anak Cabang dari 28 kecamatan se-Kabupaten Lebak.

Dalam kesempatan tersebut Haji Ace, sapaan akrabnya, mengajak seluruh sahabat Ansor Lebak untuk mengingat kembali sejarah perjuangan Nahdlatul Ulama yang setia mengawal Pancasila, UUD 45, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Seperti diketahui bahwa Tim 9 (sembilan) perumus dasar negara yang terdiri dari Soekarno, Muh. Hatta, A.A. Maramis, KH. Wahid Hasyim, Abdul Kahar Muzakkir, Abikusno Tjokrosujoso, H. Agus Salim, Ahmad Subardjo dan Muh. Yamin, merumuskan salah satu bunyi Piagam Jakarta yaitu: “Ketuhanan, dengan Kewajiban Menjalankan Syari’at Islam Bagi Pemeluk-pemeluknya”.

Sebelum Pembukaan/Muqaddimah (Preambule) disahkan, pada tanggal 17 Agustus 1945 Mohammad Hatta mengutarakan aspirasi dari rakyat Indonesia bagian Timur yang mengancam memisahkan diri dari Indonesia jika poin “Ketuhanan” tidak diubah esensinya. Akhirnya setelah berdiskusi dengan para tokoh agama di antaranya Ki Bagus Hadikusumo, KH. Wahid Hasyim, dan Teuku Muh Hasan, ditetapkanlah bunyi poin pertama Piagam Jakarta yang selanjutnya disebut Pancasila itu dengan bunyi: “Ketuhanan Yang Maha Esa”.

Tokoh ulama yang berperan menegaskan konsep Ketuhanan yang akomodatif itu adalah KH  Wahid Hasyim, ulama muda NU putra KH Hasyim Asy’ari yang juga tak lain ayah Gus Dur. Menurut Gus Wahid saat itu, “Ketuhanan Yang Esa” merupakan konsep tauhid dalam Islam. Sehingga tidak ada alasan bagi umat Islam untuk menolak konsep tersebut dalam Pancasila.

“Jadi saya katakan, Pancasila adalah buah pikir para pendiri bangsa yang sebagian besarnya adalah para ulama. Tidak ada satupun nilai-nilai Pancasila yang bertentangan dengan Islam,” tandas Dewan Kebijakan Rafe’i Ali Institute (RAI) ini.

Pancasila sebagai sebuah nilai yang menjadi landasan, sebagai kalimatun sawa atau titik temu demi menjaga keharmonisan bernegara. Islam tidak boleh memaksakan kehendaknya atas nama mayoritas, Sebab Indonesia ini sangat beragam. Agama, sukubangsa, bahasa dan lain-lainnya. Karena ketika semua sudah bersepakat tentang dasar negara, maka semua elemen bangsa menjadi setara di mata negara.

“Indonesia ini beragam. Agama, sukubangsa, bahasa dan lain-lainnya. Maka diperlukan sebuah titik yang bisa mempertemukan keberagaman tersebut. Titik temu itulah yang pada akhirnya mempersatukan bangsa ini. Dan titik temu itu bernama Pancasila,” tandasnya.

Di hadapan peserta sosialisasi Empat Pilar, Wasekjen DPP Partai Golkar ini mengungkapkan pendapatnya tentang apa yang diajarkan oleh Imam Ghozali, bahwa dunia adalah ladang kehidupan akhirat. Agama akan tegak jika negara juga tegak dan itulah tujuan politik.

“Imam Al Ghazali dalam Kitab Ihya Ulumuddin dengan tegas menyatakan bahwa politik itu salah satu dasar yang sangat fundamen di antara perasoalan mendasar yang lainnya seperti sandang, pangan dan papan. Bagaimana kita akan beribadah dengan tenang jika negara kita tidak aman,” ujar dosen Pascasarjana Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten ini.

Sementara Ketua Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor Lebak, Ade Bujaeremi sangat mengapresiasi kegiatan sosialisasi Empat Pilar yang melibatkan para sahabat Ansor Lebak. Selain sebagai ajang konsolidasi kader juga pengetahuan tengang wawasan kebangsaan melalui pemahaman Empat Pilar.

“Kami sangat mendukung kegiatan sosialisasi Empat Pilar ini selain kesempatan untuk konsolidasi kader pengurus GP Ansor yang tersebar di setiap kecamatan yang jaraknya berjauhan. Kita juga akan melakukan kegiatan yang sama dengan menghadirkan Haji Ace sebagai narasumbernya,” pungkas Ade.