- Advertisement -
PENGUMUMAN KPPS KPU Pandeglang 2024
Beranda News

Popularitas Wahidin Halim Kembali Jadi Trending Topik di Media Sosial

Wahidin Halim
- Advertisement -

TANGERANG, Pelitabanten.com – Menjelang pilgub Banten 2017, sejumlah nama mulai menarik diri dari kancah perpolitikan pilkada Banten. Salah satunya adalah Tantowi Yahya yang sempat unggul di jejaring media sosial. Pasca kemunduran politisi Partai Golongan Karya (Golkar) tersebut, menjadikan bakal calon (balon) Wahidin Halim semakin unggul dan populer di media sosial.

Analisa yang bersumber dari  media sosial ini, dipantau langsung oleh tim analis Indo Web JB, Jakarta. Menurutnya, survey pilkada Banten sangat menarik untuk diungkap. Alasannya karena Wahidin Halim yang dianggap sebagai pendatang baru di media sosial, justru melejit dengan kenaikan mention hampir 100%. Analisa tersebut dimonitori sejak dua bulan terakhir dengan hasil yang menunjukkan bahwa Wahidin Halim semakin unggul dan mendapatkan sentimen positive dari masyarakat Banten yang tersebar di media sosial, seperti Twitter, Facebook, Path dan Youtube.

Lebih lanjut tim analis Indo Web JB yang didampingi Konsultan Politik JSI mengatakan bahwa peran media sosial dapat mempengaruhi pembentukan opini masyarakat.

- Advertisement -

“Walaupun peran media sosial dalam pilkada kali ini berperan tidak kurang dari 40% namun angka tersebut cukup akan berpengaruh terhadap pembentukkan opini masyarakat, khususnya masy Banten”, ujarnya, Tangerang, Kamis (5/4/2016)

Tidak hanya persoalan popularitas saja, Tim Analisa Indo Web JB juga menganalisa tentang kinerja pejabat incumbent Rano karno.  Menurutnya kinerja petahana saat ini mendapatkan sentimen negatif di media sosial.

“Yang terberat saat ini adalah beban bagi incumbent yang mendapatkan sentimen negatif dengan prosentase yang tinggi dan ini sangat mengkhawatirkan, dan mengindikasikan jika tingkat kekuasan masyarakat terhadap kinerja incumbent sangat rendah.

Sementara itu, konsultan politik dari JSI, Fajar Ariananda yang telah berpengalaman mengamati peta perpolitikan di Banten mengatakan bahwa jika seorang incumbent memiliki tingkat kepuasan masyarakat di bawah 50%, itu artinya sangat sulit untuk incumbent mempertahankan posisinya untuk periode berikutnya.  Analisa tersebut, berdasarkan hasil pengalaman dirinya mensurvey peta perpolitikan di berbagai daerah yang ia amati.

“Ini hasil survey, yang bisa saya pertanggung jawabka, apalagi jika lawan dari incumbent memliki track record yang baik dan punya prestasi, biasanya masyarakat akan tergiring dengan sendirinya”, tegas Fajar.

Konsultan Politik JSI, Fajar Ariananda juga menilai bahwa masyarakat Banten saat ini telah kritis dan cerdas dalam mencari informasi tentang persoalan Banten.

“ Masyarakat sekarang sudah pintar memilah dan memilih bahkan mereka akan berani mengomentari jika melihat dan merasakan hal yang tidak berkenan. Walaupun, mungkin hanya sekedar di media sosial. Artinya ini bukan dipenagruhi oleh para lawan politik yang nantinya akan bertanding, tapi ini pintarnya masyarakat dalam memeperoleh informasi dan dalam membuat keputusan saat memilih nanti”, pungkas Fajar.

- Advertisement -
Exit mobile version