TANGERANG, Pelitabanten.com– Pimpinan DPD RI menerima kunjungan perwakilan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi), Senin (25/11/2024).
Pertemuan tersebut membahas soal pembangunan proyek strategis nasional (PSN) kawasan PIK 2 di Kabupaten Tangerang.
Ketua Apdesi Surta Wijaya menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu dirinya memberikan penjelasan soal polemik PSN di wilayah Tangerang Utara tersebut kepada pimpinan DPD RI.
Surta yang diterima oleh Wakil Ketua DPD RI Yorrys Raweyai pun menerangkan bahwa dinamika di tengah masyarakat itu muncul setelah adanya sejumlah isu di media sosial.
“Tadi saya sampaikan saya enggak mau masyarakat saya sudah tenang, nyaman, menjadi resah hanya persoalan medsos. Ini yang saya harapkan,” ujar Surta kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senin (25/11/2024).
Namun, kata Surta, Apdesi wilayah Tangerang sudah menggelar pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakat di wilayah sekitar PSN kawasan PIK 2.
Kepada Yorrys, Surta mengeklaim perwakilan masyarakat yang hadir dalam pertemuan Apdesi wilayah Tangerang tak mempermasalahkan proyek tersebut.
“Kenapa saya buat silaturahmi orang Tangerang utara itu adalah menyerap aspirasi. Seperti hal layaknya saya datang kemari, wakil rakyat menyerap aspirasi,” kata Surta.
Dia pun memastikan bahwa seluruh perangkat desa di sekitar PSN PIK 2 telah mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
“Kan mau keadaan Pilkada, jangan sampai timbul persoalan. Artinya jangan dibenturkanlah dengan para kepala desa,” jelas Surta.
Lewat audiensi tersebut, Surta berharap pimpinan DPD RI dapat membantu memastikan pembangunan PSN itu bisa memberikan dampak positif bagi masyarakat.
Dia bahkan mengajak Yorrys untuk turun langsung dan membantu memberikan penjelasan kepada masyarakat agar situasi tetap kondusif.
“Harapan saya konkretnya adalah bahwa beliau kapasitasnya sebagai Wakil Ketua DPD RI yang membidangi, maka saya berharap ini adalah beliau sebagai DPD RI bisa turun ke bawah ya kan, melihat secara konkrit seperti apa,” kata Surta.
“Tujuannya apa? Agar masyarakat kita disana kondusif aman dan nyaman itu harapan kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Yorrys berpandangan bahwa polemik tersebut muncul karena adanya perbedaan persepsi di masyarakat.
Dia pun berencana menyerap aspirasi dan mengadvokasi masyarakat yang merasa dirugikan.
“Apdesi mereka kirim surat ke kami untuk klarifikasi ini dan setelah kami lihat memang ini ada salah persepsi saja.
Dan saya sudah sampaikan bahwa minggu depan kami akan turun melakukan advokasi dengan bantuan dari Apdesi. Jadi untuk bisa kita sama-sama lihat dan berpikir,” pungkasnya.