Nah! Lahan Makam Ki Buyut Jenggot Tidak Masuk Site Plan, H. TB Mahdi: Demo Salah Alamat

Nah! Lahan Makam Ki Buyut Jenggot Tidak Masuk Site Plan, H. TB Mahdi: Demo Salah Alamat
Makam Ki Buyut Jenggot di Kelurahan Panunggangan Barat, Kecamatan Cibodas. Foto Pelitabanten.com
HUT PGRI 2023 SDN SARAKAN III HUT PGRI 2023 SDN SEPATAN V

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Mantan Anggota DPRD Kota Tangerang, H. TB Mahdi menilai demo soal Makam Mbah Buyut Jenggot ke Pemerintah Kota Tangerang salah sasaran. Karena menurut Mahdi lahan tersebut adalah milik Lippo.

“Ya kelirulah..! orang berhubungan dengan Lippo, ” Tegas Mahdi saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (1/11/2022).

“Tidak perlu ke pemkot, karena gak ada artinya ke pemkot jadi yang kita tuntut adalah Lippo Karawaci, mau 100 kali pun kalo misalnya tanah itu jual beli saya dengan si A, ya dengan si A lah bukan dengan pemkot yang di demo,” Paparnya.

Mahdi juga mempertanyakan Urgensi demo ke Pemerintah Kota Tangerang. Karena menurut Mahdi hal tersebut tidak akan menyelesaikan masalah.

“Gak ada solusinya karena itu persoalan jual beli yang salah prosedur yang salah menurut hukum ilegal, ” Terangnya.

Terpisah menanggapi tuntutan untuk menjadikan lahan makam sebagai Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU), Kepala Dinas Penanaman Modal Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Taufik Syahzeini menerangkan bahwa lahan yang dianggap menjadi lokasi Makam Mbah Buyut Jenggot tidak masuk dalam Site Plan/Keterangan Rencana Kota (KRK) yang diajukan oleh pengembang perumahan Vila Permata Cibodas.

“Berdasarkan Site Plan yang ada tanah yang menjadi lokasi makam itu tidak masuk lahan yang akan dibangun perumahan, ” Ujar Taufik saat dihubungi melalui sambungan telepon.

Sebagai informasi, sejumlah masyarakat mendemo kantor Pusat Pemerintahan Kota Tangerang, mereka menuntut Pemerintah Kota Tangerang mendukung penolakan relokasi makam dan menetapkan makam sebagai fasos fasum.

“Kalau mereka niat berpihak pada rakyatnya kami tidak perlu penetapan cagar budaya. Cukup dengan menjadikan lokasi tersebut sebagai fasos dan fasum saya rasa itu bukan hal yang sulit jika Pemkot Tangerang memang niat berpihak kepada masyarakatnya,” ungkap koordinator warga Saiful Basri, Senin (31/10)