Beranda News

Mengungkap Sejarah Tangerang Tempo Doeloe

Mengungkap Sejarah Tangerang Tempo Doeloe

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Bicara sejarah dan situs peninggalan masa lalu. Nama Tangerang punya cerita sendiri. Tantangan bagi para pelaku sejarah dan pemerintah setempat. Terlebih dengan digerusnya perkembangan jaman saat ini, regenerasi saat ini yang mayoritas tak tau sejarah tempat tinggalnya sendiri.

Coffee Morning mempersembahkan kado ulang tahun ke-25 Kota Tangerang untuk mengingatkan kembali nilai – nilai sejarah yang mulai luntur.

Kado manis rangkaian tulisan yang dibalut berbentuk buku ini mulai tersusun. Dalam rangka memberikan pemahaman akan sejarah yang minatnya semakin menurun.

Buku bertajuk ‘Tangerang Tempo Doeloe’ disusun oleh segelintir masyarakat yang berasal dari Kota Seribu Industri Sejuta Jasa. Para penyusun yang tergabung di antaranya mulai dari pegawai negeri sipil, wartawan, budayawan, dan seniman.

“Banyak kampung yang lenyap, akibat pembangunan. Pembangunan sangat tidak bersahabat dengan kampung yang ada. Beda dengan di jakarta. Di sana, nama kampung dilestarikan, seperti kemang. Di Tangerang Banyak generasi kita yang tak tau sejarah tempat tinggalnya sendiri, “ujar Burhanuddin salah satu pemberarti sejarah kota Tangerang di Novotel, ruang the Square lantai PL Kamis (15/02/2018)

Selain itu juga banyak juga orang Tangerang yang tidak Pahan daerahnya masing masing. Seperti nama kelurahan dan kecamatan banyak yang tidak tau.

“Bahkan, banyak orang kelurahan yang tudak tahu nama-nama kampoung di wilayahnya. Kampung2 di kota tangerang memoliki kisah sendiri, tetapi saling berhubungan satu sama lain. Terbukti dari makam-makam yang ada, bahwa mereka banyak yang bersaudara, sehingga dari menyusuri kampoung-kampoung ini kita menjafi tahu awal datangnya Islam di kota tangerang. Dan yang paling banyak, kampoung berada di benda. Sedikitnya ada 84 kampoung yang ada di benda, “jelasnya.

Salah satu pelaku sejarah kota tangerang biasa di sapa bang Miing mengatakan “tentang Periode pertama 1926/1927 hingga revolusi 1945, latar belakang peristiwa itu, situasi sosial dan politik di tangerang saat itu, hingga keterlibatanya rakyat tangerang dalam pemberontakan rakyat pertama di kota tangerang 1926/1927 hingga 1945. Periode dimana merah, dan hijau masih bersama sama, “jelasnya.

Selain itu juga di ungkapkan oleh salah satu pemberarti sejarah di kota Tangerang dari pengamatannya antara peristiwa tahu 1965-66 masyarakat jauh berbeda dengan terjadinya peristiwa pada tahun 1998.

“Periode 1965/1966 sampai dengan mengawal reformasi 1998. Dari sisi sosial politik di tangerang saat itu, tokoh-tokoh yang terlibat dan berpengaruh dalam peristiwa itu, dan peran warga Tangerang dalam peristiwa teradebut.
Ada pembakaran di jalan dumiyati, rumah li ti ce dibakar, rumah didobrak, dalam rumah itu banyak uang berpeti-peti, dan semua dibakar. Tapi berbeda pada saat peristiwa 1998 orang yang baik baik bisa jadi jahat, ambisi yang di cari hanya materi, ” jelasnya.