Beranda News

Masih Ada Jalan Rusak, Warga Minta Pemkab Serang Responsif

Masih Ada Jalan Rusak, Warga Minta Pemkab Serang Responsif

SERANG, PELITABANTEN.COM – Jalan satu-satunya akses menuju Desa Cikedung Kecamatan Mancak tidak ada perubahan sejak tahun 1999, tetap rusak seperti tidak mendapatkan perhatian dari Pemerintah, hal ini diungkapkan Herman warga Kampung Kalomberan pada Jum’at, 17/01/2020.

”Warga Desa kami ini seperti dibiarkan kumuh karena jalan saja tidak pernah dibangun oleh Pemerintah Kabupaten Serang, pemerintah seperti tidak bekerja, Ini akses satu-satunya warga kami untuk melakukan aktivitas seperti antar anak sekolah, menuju pasar, angkut hasil pertanian dari sawah serta hasil panen dari kebun dan lain-lain ” ujarnya

Ia juga menyesalkan kepada Pemerintah Kabupaten Serang, bahwa anak-anak yang akan sekolah harus berjuang setiap hari melawan jalur yang membahayakan bahkan mempertaruhkan nyawa, karena sarana pendidikan setingkat SMP/SMA berada jauh di luar Desa Cikedung.

”Sekolahnya berada jauh di luar Desa kami makanya mereka setiap hari berjuang mempertaruhkan nyawanya untuk belajar di sekolah ” ungkapnya

Kepala Desa Cikedung juga mebenarkan keluhan dari warganya, bahwa hanya jalan rusak sepanjang 10 km itulah jalan satu-satunya yang digunakan warganya untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

” Masyarakat mengeluhkan dengan kondisi jalan yang rusak sepanjang 10 km menuju dan keluar Desa Cikedung ini, hampir 900 Kepala keluarga yang mayoritas berprofesi sebagai petani terisolir dari desa lain ” keluhnya

Lebih lanjut Jaro Arkani panggilan akrabnya dengan nada yang lantang dan penuh semangat dirinya menantang Pemerintah Kabupaten Serang untuk buka mata dan turun langsung ke bawah melihat kondisi sesungguhnya.

” Jika punya hati nurani dan prihatin melihat kondisi masyarakat desa kami tentunya sudah dilakukan pembangunan, Pemkab jangan tutup mata, sekali-kali turun ke masyarakat jangan diam saja !! ” Tegasnya

Senada dengan warga, Habibi Kordinator Penyuluh pertanian kecamatan mancak merasakan hal yang sama ketika menjalankan tugasnya ke Desa Cikedung, menyusuri jalan berbatu kubangan air dan tanjakan tanah yang licin menjadi “santapan” sehari-hari.

”Setiap melakukan tugas untuk bertemu dengan para petani binaan di Desa Cikedung tentunya tantangan tersendiri, karena tidak ada pilihan lain selain menggunakan jalan ini, dan saya tidak bisa berbuat apa-apa selain menikmati jalan yang berbaya itu ” ujarnya.