KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Kaukus Perempuan Politik Indonesia (KPPI) Provinsi Banten memberikan pelatihan guna mengoptimalisasi peran perempuan dalam kewirausahaan. Selasa, (26/10/2021).
Pelatihan kewirausahaan itu diberikan kepada emak-emak yang rata – rata sebagai ibu rumah tangga namun memiliki usaha sampingan untuk menopang kehidupan sehari-hari.
Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kualitas emak-emak dalam penguatan ekonomi di masyarakat.
Ketua KPPI Provinsi Banten, Sri Hartati, yang juga merupakan anggota DPRD provinsi Banten dari fraksi PDI Perjuangan mengatakan kegiatan dilaksanakan guna mempertegas bahwa perempuan harus mendapatkan bagian dari APBD Provinsi dan 8 pemerintah kota maupun kabupaten se-Banten.
“Hari ini pelatihan dilakukan di Kota Tangerang, tujuannya bagaimana perempuan mendapatkan edukasi tentang kewirausahaan, harapannya nanti bisa turun ke masyarakat dengan ilmu yang didapat. Selain itu guna memberi penguatan ekonomi kepada keluarganya dan lingkungan,” kata Sri Kepada Pelitabanten.com di lokasi pelatihan yang berlangsung di gedung DPRD Kota Tangerang itu.
Sri mengungkapkan, pihaknya tidak hanya memberikan pelatihan, KPPI Banten juga akan memberikan mesin obras kepada para peserta. Sebagai dorongan semangat untuk meningkatkan kualitas.
Dan pelatihan diberikan kepada emak-emak kali ini yaitu cara membuat payet, dan diharapkan bisa menjadi nilai ekonomi tinggi saat dipasarkan keluar nanti.
“Sebagai penyemangat, kami akan simbolis memberikan mesin obras hari ini. Tujuannya agar meningkatkan kualitas dari latihan ini, bagaimana membuat payet dan bisa menjadi nilai jual tinggi,” katanya.
Menurutnya, emak-emak ini juga tidak hanya sekedar latihan dan mesin obras, namun harus ada output dan tindak lanjut dari pelatihan kedepannya, pantauan di lokasi kaum emak-emak tersebut sangat antusias mengikuti bimbingan kewirausahaan yang diberikan oleh pelatih dan mentor yang berpengalaman.
“Dari kewirausahaan itu nantinya kita bisa kembangkan. Ke depan juga kami akan membuat gerai UMKM agar bisa menampung semua hasil kegiatan kaum perempuan ini,” ujar Sri.
Dengan pelatihan ini, kata Sri akan terus dilakukan hingga benar-benar ada perempuan di provinsi Banten yang sukses dengan usahanya, menjadi contoh pemberdayaan perempuan, mengoptimalkan peran dan kemampuan kaum emak-emak.
“Mudah-mudahan ke depan mereka bisa mendapat bantuan dari dinas pemberdayaan perempuan dan dianggarkan untuk kepentingan itu. Kita sedang berjuang bagaimana kita sudah lakukan kegiatan ini. Dan ada output yang di dapat,” tukasnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Kualitas Hidup Perempuan pada Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKKB) Provinsi Banten, Al Mahdi menambahkan akan terus mensupport kegiatan yang berkaitan dengan perempuan dan anak karena memang bidangnya.
Sebab menurut Dia, pemberdayaan perempuan dan anak diantaranya ada politik, kesehatan, ekonomi dan lainnya. Yang saat ini sedang berlangsung adalah kegiatan membantu ekonomi keluarga yang skalanya merupakan kewirausahaan kecil atau super mikro.
“Skalanya super mikro, diberikan untuk kaum ibu-ibu yang punya keinginan untuk dilatih supaya ada peningkatan ekonomi keluarga, termasuk hasil pelatihan ini memiliki nilai jual. rumahnya memang politik tapi substansinya adalah penguatan ekonomi keluarga,” katanya.