Beranda News

Komunitas Warga Literasi di Cilegon Deklarasi Tangkal Hoaks

Komunitas Warga Literasi di Cilegon Deklarasi Tangkal Hoaks
PELATIHAN JURNALISTIK: Pemateri menyampaikan materi saat pelatihan jurnalistik usai deklarasi Komunitas Warga Literasi di Aula Dindik Cilegon, Jumat (28/2/2020). (Foto: Wali for pelitabanten.com)

CILEGON, pelitabanten.com –Sejumlah pegiat literasi di Cilegon ajak masyarakat melek literasi. Ajakan tersebut untuk cerdas dalam menerima informasi sehingga tidak mudah termakan hoaks atau informasi yang tidak jelas sumbernya.

Ajakan tersebut dilakukan sejumlah pegiat  literasi di Cilegon yang mendeklarasikan diri sebagai Komunitas Warga Literasi (Wali) di Aula Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon, Jumat (28/2/2020).

“Di tengah kemajuan dan perkembangan teknologi, kemampuan menulis (melek literasi-red) menjadi syarat penting bagi kehidupan. Terutama dalam hal meminimalisir beredarnya informasi atau berita bohong atau hoax yang disampaikan melalui media sosial,” kata Ketua Umum Komunitas Wali Rizal Arif Baihaqi saat deklarasi.

Menurutnya, tingginya angka partisipasi masyarakat dalam menyampaikan informasi akan lebih bermanfaat jika diimbangi dengan keterampilan memfilter hingga menulis yang baik dan benar. Sehingga saat membagikan informasi yang didapat, dapat menyertakan fakta dan data yang dihimpun di lapangan. “Ini agar resiko yang memungkinkan seseorang menjadi penyebab beredarnya informasi bohong dan menyeret seseorang ke ranah hukum dapat dihindari kata Rizal.

Tidak hanya mengkampanyekan gerakan literasi secara lisan, Wali juga mengajak masyarakat ikut menjadi agen penangkal hoaks. Salahnya dengan memberikan pelatihan jurnalistik yang dirangkaikan dengan deklarasi tersebut.

Wali yang berada di dalam naungan Yayasan Nurani Dhuafa Indonesia, ucap Rizal, secara resmi memperkenalkan diri sebagai sebuah komunitas yang siap mengawal kemajuan dan perkembangan Literasi di Provinsi Banten, khususnya Kota Cilegon.

Mengangkat tema ‘Menulis Itu Mudah’, mereka juga ingin mengajak punya kemampuan menulis yang baik. “Keterampilan menulis dianggap perlu dalam berbagai hal, khususnya dalam rangka menginformasikan segala sesuatu, baik itu fakta, data, maupun peristiwa,” ucapnya.

“Termasuk pendapat dan pandangan terhadap berbagai macam hal dengan tujuan memberikan pemahaman atau edukasi (pendidikan-red) terhadap berbagai hal yang terjadi di muka bumi ini,” sambung jurnalis yang juga menjadi pegiat diskusi di komunitas Journalist Lecture ini.

Kegiatan menulis, lanjutnya, juga bermanfaat untuk memperluas dan meningkatkan pertumbuhan kosakata dengan tujuan kreatif dan merangsang proses berpikir. Selain itu, sebagai upaya untuk memberikan wawasan maupun pengetahuan kepada masyarakat. “Termasuk memberikan edukasi terkait pemberitaan dan penyampaian informasi publik dalam rangka memerangi peredaran hoax,“ katanya. Dalam pelatihan tersebut, komunitas Wali, menghadirkan pemateri Irfan Luthfi atau yang akrab disapa Iffan Gondrong.

Ketua Pelaksana Kegiatan Firnanda Adi Saputra menyampaikan, pelatihan diikuti para peserta dari kalangan pelajar, mahasiswa, guru, komunitas, serta pegiat literasi yang ingin belajar tentang jurnalistik. “Semoga dengan pelatihan jurnalistik ini, peserta dapat memahami dan tahu bagaimana menyampaikan informasi ke publik, dan kedepan akan lebih banyak lagi agenda yang akan kami laksanakan,” kayanya..

Senada dikatakan Ketua Yayasan Nurani Dhuafa Indonesia, Irfan Ali Hakim. Menurutnya, pengembangan literasi dibutuhkan untuk membangun pondasi manusia melalui pikiran. “Salah satunya dengan membaca dan menulis,” katanya.

Pelatihan tersebut, lanjutnya, dilakukan sebagai program awal dari Yayasan Nurani Dhuafa Indonesia yang fokus terhadap pendidikan nonformal. Salah satunya melalui kegiatan yang diadakan Komunitas Wali. “Ini sebenarnya untuk menumbuhkan, merespon pengembangan warga di era modern dengan suasana dan situasi yang sudah sangat digital, diharapkan warga punya kemampuan dalam membangun sebuah literasi,” ujarnya.

Melalui pelatihan jurnalistik ini, ungkap Irfan, selain mendapat pengetahuan baru tentang ilmu jurnalistik, diharapkan masyarakat dapat membangun literasi. “Harapannya ini dapat terus berjalan dan dapat bekerjasama dan bersinergi dengan komunitas-komunitas literasi lain,” tuturnya.

Kedepan, lanjutnya, kegiatan Literasi seperti Literasi numerik, Literasi digital, dan Literasi terkait pendidikan kewarganegaraan juga akan segera diagendakan oleh Komunitas Wali. (Irpus)