Beranda News

Kodim 0602 Serang Gelar Nobar Fiml G30 S/PKI

Kodim 0602 Serang Gelar Nobar Fiml G30 S/PKI
Masyarakat Kota Serang, Banten menonton film G30 S/PKI yang diadakan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0602 Serang di Alun-alun Barat Kota Serang, Sabtu (30/9/2017)

SERANG, Pelitabanten.com – Bertepatan dengan tanggal 30 September sebagai peristiwa kelam bangsa Indonesia, masyarakat Kota Serang, Banten antusias menonton film penghianatan G30 S/PKI yang diadakan oleh Komando Distrik Militer (Kodim) 0602 Serang di Alun-alun Barat Kota Serang, Sabtu (30/9/2017)

Komandan Kodim (Dandim) 0602 Serang Letkol Czi Harry Praptomo berpendapat, peristiwa G30 S/PKI harus diingat oleh seluruh bangsa Indonesia sebagai peristiwa kelam dan jangan sampai terulang kembali di Tanah Air.

“Bahaya laten dalam arti bahwa bahaya yang tersembunyi dan suatu saat akan muncul lagi,” ujar Komandan Kodim (Dandim) 0602 Serang Letkol Czi Harry Praptomo. Sabtu (30/9/2017)

Komunisme adalah suatu ideologi yang berbahaya yang suatu saat akan bangkit lagi. Ketentuan TAP MPRS Nomor 25 tahun 1966 sampai sekarang belum pernah dicabut yang melarang semua ajaran komunisme, marxisme hidup di bumi Indonesia. Untuk itu, pihaknya akan terus melakukan pengawasan.

“Mengingatkan kembali, sebagai generasi penerus tidak melihat secara langsung kejadian itu, tapi kakek kita sudah mengalami secara langsung bagaimana kekejaman PKI. Jangan sampai kita biarkan (komunis) eksis lagi, sekali diberi kesempatan hidup mereka akan merusak kehidupan bangsa,” katany.

Ia pun selalu mengawasi benih-benih komunis yang bisa tumbuh dari berbagai media sosial. Gambar palu arit yang terang-terangan ditunjukkan seperti mencoret di dinding berupa lambang palu arit jelas sebagai upaya menujukkan eksistensi kebangkitan PKI.

“Mereka (PKI) itu selalu berjuang dan mengatakan bahwa mereka korban orde baru, korban dari rezim Soeharto, itu yang selalu didengungkan oleh mereka,” imbuhnya.

Menurutnya, jika kemunculan PKI itu dibiarkan walaupun dalam sekala kecil, suatu saat pasti akan berkembang. “Kami memang harus menanggapi secara bijak, dalam arti kita jangan lupakan sejarah. Bung Karno mengatakan jas merah, sejarah itu suatu saat akan berulang kalau dibiarkan suatu saat berkembang lagi,” ungkapnya.