Beranda News

Kembalian Kurang, Ngamuk di SPBU Diamankan Polisi dan Berakhir Damai

Kembalian Kurang, Ngamuk di SPBU Diamankan Polisi dan Berakhir Damai
Kedua Belah Pihak Sepakat Damai. Foto Pelitabanten.com

KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Video seorang pria memukul wanita SPBU di , Kota Tangerang, Banten, viral di media sosial. Pria berinisial DP (25) ini diduga marah karena merasa uang kembalian kurang hingga melakukan kekerasan terhadap EAK.

Pelaku berhasil diamankan petugas kepolisian Polres Kota, pasca kejadian.

Dalam video itu dijelaskan, wanita petugas SPBU itu di cengkeram bajunya dan di pukul oleh pelanggannya lantaran kembalian uang pembelian kurang, uang Rp100 ribu yang mengisi BBM sebanyak 3 liter dengan harga Rp30 ribu, hanya dikembalikan uang Rp20 ribu.

Kapolres Metro Tangerang Kota Metro Jaya Kombes Zain Dwi Nugroho mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu, 26 2022 sekitar pukul 17.32 WIB.

“Kejadian yang viral tersebut terjadi di SPBU di daerah Tanah Tinggi,” jelasnya Minggu, (27/11).

Zain menjelaskan, pelaku membeli bensin sebanyak 3 liter jenis Pertalite dengan uang Rp 100 ribu, namun dikembalikan hanya Rp 20 ribu oleh korban. pelaku baru merasakan adanya kekurangan kembalian itu saat dirinya di jalan menuju rumah.

“Pada saat itu pelaku tidak cek lagi uang kembaliannya.akhirnya kembali ke SPBU,” tuturnya.

Sesampainya di SPBU, pelaku pun langsung berdebat dengan korban atas kekurangan kembaliannya. Merasa terdesak, korban pun akhirnya memberikan uang sisa kembaliannya ke pelaku.

“Pelaku cengkeram di bagian leher korban dan melakukan pemukulan ke bagian kepala. Karena ketakutan, korban pun memberikan uang Rp 50 ribu ke pelaku. dan pelaku kembali ke rumahnya,” katanya.

Pelaku diamankan berdasarkan rekaman CCTV SPBU, dari nomer motor yang digunakan pelaku. Kemudian alamat pelaku diketahui polisi.

“Kami akhirnya dapat mengidentifikasi motor yang digunakan pelaku, dan menangkapnya,” katanya.

Kendati demikian kedua belah pihak di Polres Metro Tangerang Kota sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan dan berdamai.

“Keduanya sepakat saling memaafkan dan ingin di Restorative Justice,” ucap dia.

“Tentunya kejadian ini patut disesali, seharusnya tidak boleh terjadi. Kalau ada permasalahan, itu bisa diselesaikan bukan melakukan kekerasan,” imbuhnya.