KOTA TANGERANG, Pelitabanten.com – Pembangunan Jembatan senilai Rp33 miliar yang berada di Jalan Suprapto, Gerendeng, Kota Tangerang dalam waktu dekat lagi pengerjaannya akan segera rampung, dan dapat beroperasi pada Desember 2017 mendatang.
Hal itu diungkapkan langsung oleh Wali Kota Tangerang, Arief R Wismansyah. Ia menjelaskan keberadaan jembatan tersebut diperuntukan mengurai arus kemacetan.
Terlebih volume kendaraan semakin meningkat di Kota Seribu Industri Sejuta Jasa ini. Pasalnya, kemacetan di lokasi tersebut sudah teramat parah.
“Jembatan ini sudah bisa dinikmati masyarakat pada akhir Desember 2017,” ujar Arief saat berbincang hangat di Tangerang, Minggu (26/11/2017).
Orang nomor satu di kota berjuluk Akhlakul Karimah ini menyebut progress pengerjaan jembatan tersebut sudah sampai 85 persen. Proses pembangunannya pun tengah dikebut.
“Tinggal proses finishing saja,” ucapnya.
Ia merinci mengenai teknis arus lalu lintas bilamana jembatan ini jadi. Jembatan senilai Rp33 miliar itu nantinya dapat dilintasi kendaraan mobil dan sepeda motor.
Namun tidak untuk kendaraan truk bermuatan besar. Ada dua jalur yang terbagi dalam jembatan itu.
“Ini sebagai penghubung dari Gerendeng ke Jalan Daan Mogot. Untuk mengurangi beban Jembatan KS Tubun yang selalu padat kendaraan. Nantinya dari Jalan Daan Mogot, Jalan Merdeka, dan Jalan Suprapto pengendara bisa lewat jembatan ini untuk mengurangi titik kemacetan,” kata Arief.
Identitas Tangerang
Menurut Arief jembatan yang dibangun dari serapan Provinsi Banten itu akan menjadi kebanggaan warga Kota Tangerang. Dan sebagai identitas Kota Tangerang. “Ini akan menjadi ciri khas, landmark Kota Tangerang,” ungkapnya.
Jembatan senilai Rp33 miliar tersebut dipersolek, dipercantik agar tambah eksotis. Berbagai fasilitas pun disajikan. Mulai dari sarana pejalan kaki serta akses untuk olahraga. “Kami ingin jembatan ini seperti yang ada di China. Dilengkapi atap, bagiannya transparan dipasangi kaca, dan ada ornamen atau ukiran yang menggambarkan identitas Kota Tangerang,” imbuh Arief.
Objek Wisata
Selain mengurangi kemacetan, jembatan itu juga diproyeksikan sebagai destinasi wisata. Pemerintah Kota Tangerang saat ini memang sedang gencar-gencarnya membangun kawasan wisata untuk dipromosikan ke khalayak ramai. “Ini akan dijadikan objek wisata bertemakan air,” bebernya.
Arief menambahkan bahkan di jembatan itu akan dijadikan acara car free day secara rutin. Akses jembatan bagi pengendara nantinya ditutup pada hari Minggu.
Pihaknya saat ini juga tengah memikirkan nama untuk jembatan senilai Rp. 33 miliar tersebut. Banyak nama sudah dikantongi Arief yang diberikan langsung oleh warga Tangerang.
“Masyarakat sudah banyak kasih masukan soal nama ini. Ada yang kasih nama Surendeng atau Sukasari Gerendeng, ada juga Berendeng singkatan dari Benteng Gerendeng. Intinya nama jembatan nanti harus bernuansa khas lokal sebagai identitas Kota Tangerang,” papar Arief.