TANGERANG, Pelitabanten.com — Pemusnahan berbagai barang bukti hasil Oprasi Cipta Kondisi (Cipkon) berupa miras (minuman keras) dan petasan yang di dapatkan selama beberapa bulan terakhir
Polrestro Tangerang Kota bersama Wakil Walikota dan juga Dandim 0506 lakukan pemusnahan tersebut di halaman Polrestro Tangerang Kota, Jumat (21/12/2018).
Barang bukti hasil Ops Cipkon itu dikumpulkan dari seluruh Kepolisian Sektor (Polsek) Jajaran Polres Metro Tangerang Kota, Sebanyak 15.200 botol miras dari berbagai jenis dan 16.365 petasan di musnahkan dengan cara di hancurkan menggunakan alat berat.
Menurut Kapolres Kombes Pol Harry Kurniawan, dilakukan dalam rangka menyambut Natal dan Tahun Baru 2019 agar Kota Tangerang aman dan tertib dari miras dan juga petasan.
“Rangkaian Natal dan Tahun di Kota Tangerang harus berjalan dengan aman dan kondusif, Maka dari kami melakukan operasi Cipta kondisi yang di lakukan setiap Polsek untuk menciptakan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat,”ujarnya.
Lebih lanjut Kata Harry, pihaknya akan terus melakukan oprasi. Bahkan, tidak hanya dari Polres saja Polsek dan juga instasi terkait juga dilibatkan untuk menciptakan rasa aman dan nyaman ditengah masyarakat pada saat merayakan Natal 2018 dan Tahun Baru 2019.
“Kami pastikan Kota Tangerang aman, karena personil kita dan juga instasi terkait baik dari Pemkot dan juga TNI dilibatkan untuk melakukan kontrol agar tidak terjadi kejadian yang diinginkan,”ungkapnya.
Terkait masalah pengamanan Natal dan Tahun Baru 2019, Harry mengaku akan menerjunkan anggota sejumlah 167.783 personel. Operasi lilin kepolisian terpusat akan dilaksanakan selama 10 hari mulai tanggal 23 Desember 2018 sampai dengan 1 Januari 2019.
“Kami sudah menyiapkan personil untuk ditempatkan dibeberapa titik keramaian yang ada di Kota Tangerang. Kami tidak sendiri, personil Dishub, Personil Satpol PP, TNI dan juga dari elemen masyarakat kami libatkan dalam Sandi Lilin 2018,”paparnya.
Ia akan menginventarisir beberapa potensi kerawanan di antaranya kejahatan konvensional yang meresah, potensi terorisme, sweeping Ormas, Intoleransi,ketersediaan dan stabilitas harga pangan, kemacetan dan kecelakaan lalu lintas semua akan menjadi prioritas opresi yang akan digelar.
“Peningkatan intensitas kegiatan masyarakat, akan memunculkan potensi meningkatnya kejahatan konvensional seperti begal, premanisme, maupun aksi street crimes seperti pencurian, pencopetan, dan sebagainya. Upaya cipta kondisi seperti Operasi Zebra dan kegiatan kepolisian yang ditingkatkan
dengan sasaran kejahatan jalanan, premanisme, penertiban penyakit masyarakat, miras, dan petasan telah dilaksanakan itu dilakukan agar Kota Tangerang bisa aman dan tentram,”Pungkasnya.
Editor : Adin